Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kilas Balik Terbunuhnya Pemimpin Politik Hamas Ismail Haniyeh

Dhika Kusuma Winata
24/12/2024 14:54
Kilas Balik Terbunuhnya Pemimpin Politik Hamas Ismail Haniyeh
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh.(ANTARA/HO-Anadolu/www.aa.com.tr )

ISRAEL memiliki sejarah panjang dalam melakukan operasi pembunuhan di Teheran, Iran. Dilansir dari Middle East Eye, kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di sebuah wisma tamu yang dikendalikan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran merupakan pukulan yang memalukan bagi Teheran.

Hal itu juga menandai titik balik dalam perang regional Israel dengan Iran. Pada bulan-bulan berikutnya, Israel secara langsung menyerang Iran, membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan menyerbu Libanon.

Haniyeh merupakan negosiator utama Hamas dan dipandang sebagai orang yang relatif moderat dalam kelompok tersebut karena lebih terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan Israel dan bekerja pada pengelolaan Gaza pascaperang.

Haniyeh dibunuh pada Juli lalu setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Haniyeh terbunuh oleh sebuah proyektil bom.
Pembunuhannya terjadi saat Israel dan Hamas terlibat dalam pembicaraan tidak langsung. Negosiasi tersebut terhenti karena Israel memperkuat kehadiran militernya di Gaza.

Israel sendiri sebelumnya secara terbuka mengakui telah membunuh pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. Itu untuk pertama kalinya Israel mengonfirmasi sebagai dalang di balik pembunuhan Haniyeh yang terjadi di Teheran, Iran, beberapa waktu lalu.

Pengakuan tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz. Pernyataannya disampaikan pada acara di Kementerian Pertahanan, Senin (23/12) waktu setempat. Katz menyatakan Israel kini juga akan mengincar pimpinan Houthi.

“Kami akan menyerang infrastruktur strategis (Houthi) dan memenggal kepala para pemimpinnya. Sama seperti yang kami lakukan terhadap Haniyeh, Sinwar, dan Nasrallah, di Teheran, Gaza, dan Lebanon, kami akan melakukannya di Hodeidah dan Sanaa,” ucap Katz. (Dhk/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya