Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

PBB Serukan Pemilu Bebas dan Adil di Suriah

Wisnu Arto Subari
19/12/2024 11:00
PBB Serukan Pemilu Bebas dan Adil di Suriah
Warga desa di Golan.(Al Jazeera)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar segera digelar pemilihan umum yang bebas dan adil di Suriah setelah penggulingan rezim Bashar Al-Assad. Pemilu diharapkan menjadi solusi politik bagi Suriah dengan era baru. 

Hal itu disampaikan Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen. Berbicara kepada wartawan di Damaskus, Rabu (19/12) waktu setempat, Pedersen mengatakan ada banyak harapan untuk Suriah yang baru. 

"Suriah baru yang akan mengadopsi konstitusi baru dan bahwa kita akan menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil ketika saatnya tiba, setelah masa transisi," ucap Pedersen. 

PBB juga menyerukan bantuan kemanusiaan. Pedersen menyampaikan PBB berharap sanksi internasional yang dijatuhkan terhadap Suriah semasa rezim Assad bisa diakhiri. 

Pedersen mengatakan tantangan utama saat ini ialah situasi di wilayah yang dikuasai Kurdi di timur laut Suriah. Pasalnya, muncul kekhawatiran akan eskalasi besar pertempuran antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS dan dipimpin Kurdi serta kelompok-kelompok yang didukung Turki.

Sementara itu, Turki menuduh komponen utama SDF yaitu Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Ankara dan Washington melabeli mereka sebagai kelompok teroris. 

Bashar Al-Assad melarikan diri dari Suriah setelah serangan kilat yang dipelopori oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Dia meninggalkan negara yang terluka dengan puluhan tahun aksi penyiksaan, penghilangan paksa, dan eksekusi. 

Perang saudara selama bertahun-tahun juga membuat negara itu sangat bergantung pada bantuan dengan kondisi masyarakat yang terpecah-pecah sehingga membutuhkan keadilan dan perdamaian. 

Kubu Amerika Serikat mengatakan telah menjadi perantara perpanjangan gencatan senjata di Kota Manbij yang tengah membara. 

Namun kemudian pada Rabu waktu setempat, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan 21 pejuang pro-Turki tewas setelah menyerang posisi yang dikuasai Kurdi di dekat Manbij meski ada gencatan senjata. 

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan kemudian memperingatkan para penguasa baru Suriah untuk mengatasi masalah pasukan Kurdi di negara tersebut. Muncul rumor Turki akan melancarkan serangan terhadap kota perbatasan Kobane yang dikuasai Kurdi. (The New Arab/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya