Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Komandan Pemberontak Suriah akan Buru Penyiksa di Tahanan Rezim Assad

Ferdian Ananda Majni
12/12/2024 17:15
Komandan Pemberontak Suriah akan Buru Penyiksa di Tahanan Rezim Assad
Pemberontak Suriah membakar makam Hafez Al-Assad.(Al Jazeera)

KOMANDAN utama pejuang Suriah yang menggulingkan pemimpin kuat Bashar al-Assad, Abu Mohammed al-Julani, berjanji memburu siapa pun yang terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan orang-orang yang ditahan rezim Assad selama pemerintahannya. 

"Kami akan mengejar mereka di Suriah dan kami meminta negara-negara untuk menyerahkan mereka yang melarikan diri sehingga kami dapat mencapai keadilan," kata Abu Mohammed al-Jolani dalam pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram stasiun televisi pemerintah Suriah.

Mohammed al-Bashir, orang yang ditunjuk untuk memimpin pemerintahan sementara Suriah, memohon kepada jutaan pengungsi untuk kembali.

Mereka akan menciptakan persatuan dan menyediakan layanan dasar. Namun, pembangunan kembali merupakan hal yang sulit karena keterbatasan dana.

"Di brankas, hanya ada pound Suriah yang nilainya kecil atau bahkan tidak ada nilainya. Satu dolar AS dapat membeli 35.000 koin kami," kata Bashir melansir VOA News Kamis (12/12).

"Kami tidak punya mata uang asing dan untuk pinjaman dan obligasi, kami masih mengumpulkan data. Jadi ya, secara finansial kami sangat buruk," tambah Bashir.

Bashir menambahkan aliansi pimpinan Islam yang menggulingkan Assad akan menjamin hak-hak semua kelompok agama. "Justru karena kami Islam, kami akan menjamin hak-hak semua orang dan semua sekte di Suriah," terang Bashir.

Lebih dari 500.000 orang tewas dalam perang tersebut dan lebih dari separuh penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sekitar 6 juta warga Suriah mencari perlindungan di luar negeri.

Bashir memohon kepada mereka yang melarikan diri dari kekerasan untuk kembali ke rumah. "Suriah sekarang adalah negara bebas yang telah mendapatkan kebanggaan dan martabatnya. Kembalilah," ujarnya.

Dunia masih hati-hati

Pejabat asing secara hati-hati terlibat dengan mantan pemberontak, bagian dari mantan afiliasi al-Qaida Hayat Tahrir al-Sham, yang tetap ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan lainnya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintah baru harus meneguhkan komitmen yang jelas untuk sepenuhnya menghormati hak-hak minoritas, memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan kepada semua yang membutuhkan.

"Upaya mencegah Suriah digunakan sebagai basis terorisme atau menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya," ujarnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan tugas bersama untuk melakukan segala hal guna mendukung para pemimpin Suriah untuk memastikan ada persatuan sehingga mampu menjamin transisi yang lancar.

Namun, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan situasi keamanan di Suriah masih belum stabil. Badan tersebut mengatakan telah menemukan lebih dari 50 ladang ranjau selama 10 hari terakhir, yang menghambat pergerakan warga sipil dan menghambat pengiriman barang dan jasa.

Sementara itu, Rusia mengatakan bahwa pihaknya memantau situasi di Suriah dengan saksama dan sedang berhubungan dengan pihak-pihak yang saat ini mengendalikan situasi.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyoroti kebutuhan Rusia untuk memastikan keamanan fasilitas diplomatik dan pangkalan militernya di Suriah, tempat pasukan Rusia bermarkas selama bertahun-tahun mendukung militer Suriah dalam perang saudara di negara itu.

Jatuhnya Assad juga memberikan pukulan bagi kepentingan Iran di kawasan tersebut, memutus rute pengiriman darat untuk senjata ke kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran di Libanon, serta wilayah tempat milisi Iran dapat beroperasi.

Khamenei

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak gagasan melemahnya jaringan Iran di kawasan, yang mencakup dukungannya terhadap militan Hamas di Jalur Gaza, milisi di Irak, dan militan Houthi di Yaman.

Khamenei juga mengatakan yang terjadi di Suriah adalah hasil dari rencana AS-Israel dan menyebut ada pihak yang memainkan peran dalam penggulingan Assad. Ia tidak menyebutkan nama negara yang bertanggung jawab atas penggulingan Assad.

Negara tetangga, Turki, yang berbatasan dengan Suriah, merupakan pendukung utama kelompok yang menentang Assad.

Saat warga Suriah berupaya membangun masa depan negara mereka, Paus Fransiskus mengatakan bahwa ia mengharapkan solusi politik yang mendukung stabilitas dan persatuan negara.

"Saya berdoa semoga rakyat Suriah dapat hidup damai dan aman di tanah air tercinta mereka dan agar agama-agama yang berbeda dapat berjalan bersama dalam persahabatan dan saling menghormati demi kebaikan bangsa yang menderita akibat perang selama bertahun-tahun," pungkasnya. (VOA News/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya