Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

AS Ingin Cabut Hadiah untuk Kematian Julani setelah Gulingkan Assad

Wisnu Arto Subari
09/12/2024 09:34
AS Ingin Cabut Hadiah untuk Kematian Julani setelah Gulingkan Assad
Mohammed Al-Julani.(DW)

PEJABAT Amerika Serikat (AS) telah membahas manfaat pencabutan hadiah sebesar US$10 juta untuk pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani. Kelompok pemberontaknya menyerbu Damaskus dan menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad pada Minggu (8/12). 

Itu disampaikan seorang pejabat senior Arab--yang diberi pengarahan oleh Amerika--kepada Middle East Eye.⁠ ⁠Ahmed al-Sharaa, yang dikenal sebagai Julani atau Jolani, telah ditetapkan sebagai teroris oleh Amerika Serikat sejak 2013. 

Organisasinya, HTS, dilarang oleh pemerintahan Trump pada 2018. Ketika itu da hadiah sebesar US$10 juta diberikan untuk kepalanya.⁠

Selama bertahun-tahun, HTS melobi untuk dihapus dari daftar, tetapi permohonannya sebagian besar tidak digubris karena kelompok tersebut hanya dapat memerintah sebagian kecil wilayah barat laut Suriah.⁠

Namun, serangan kilat oleh para pemberontak, yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan Assad yang sangat kuat secara spektakuler pada Minggu mendorong Washington untuk memikirkan kembali hubungan ia dengan bekas afiliasi al-Qaeda itu.⁠

Pejabat senior Arab, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena sensitivitas seputar pembicaraan tersebut, mengatakan kepada MEE bahwa diskusi tersebut telah memecah belah para pejabat di pemerintahan Biden. Sementara itu, ketika ditanya tentang diskusi tersebut, seorang pejabat transisi Trump meremehkan pemerintahan Biden.⁠

Jolani, 42, memberikan pidato kemenangan yang meriah di Masjid Umayyah yang ikonik di Damaskus pada Minggu. Secara luas ia diharapkan memainkan peran kunci dalam transisi Suriah setelah 54 tahun pemerintahan keluarga Assad.⁠

"Hari ini, Suriah sedang dimurnikan," kata Jolani kepada kerumunan pendukungnya di Damaskus. Ia menambahkan bahwa, "Kemenangan ini lahir dari orang-orang yang telah mendekam di penjara dan para mujahidin (pejuang) telah memutuskan rantai mereka."⁠ 

Ia mengatakan bahwa di bawah Assad, Suriah telah menjadi tempat bagi ambisi Iran, tempat sektarianisme merajalela. Ia mengacu pada sekutu Assad, Iran, dan proksi Libanonnya, Hizbullah.⁠ (MEE/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik