Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Cap Teroris usai Jatuhkan Assad

Wisnu Arto Subari
09/12/2024 20:27
Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Cap Teroris usai Jatuhkan Assad
Pemberontak Suriah.(Al Jazeera)

PEMERINTAH Inggris mempertimbangkan untuk menghapus Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dari daftar organisasi teroris menyusul kemenangan kelompok tersebut di Suriah.

Berbicara kepada BBC sehari setelah pemberontak yang dipimpin HTS menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, menteri pemerintah Inggris Pat McFadden mengatakan setiap langkah untuk menghapus mantan afiliasi al-Qaeda itu akan menjadi keputusan yang relatif cepat mengingat situasi yang tidak menentu di Suriah.

"Pemimpin kelompok itu telah menjauhkan diri dari beberapa hal yang telah dikatakan di masa lalu," kata McFadden kepada program BBC Today.

"Dia mengatakan beberapa hal yang benar tentang perlindungan kaum minoritas, tentang perlindungan hak-hak rakyat. Jadi kita akan membahasnya dalam beberapa hari mendatang."

HTS terdaftar oleh Kementerian Dalam Negeri Inggris sebagai nama alternatif untuk al-Qaeda, kelompok bersenjata yang melakukan serangan World Trade Center pada 11 September 2001.

Pada 2016, pemimpin HTS Abu Mohammed al-Julani (nama asli Ahmed al-Sharaa) secara terbuka memutuskan hubungan dengan al-Qaeda dan sejak itu berjanji melindungi kaum minoritas dan menghormati keberagaman Suriah.

Middle East Eye menghubungi Kementerian Dalam Negeri untuk meminta komentar, tetapi belum mendapat tanggapan hingga berita ini dipublikasikan.

Seorang pejabat senior Arab yang diberi pengarahan oleh AS mengatakan kepada Middle East Eye pada Minggu bahwa pejabat AS juga sedang membahas manfaat dari pencabutan hadiah sebesar US$10 juta untuk Julani tau Jolani.

McFadden mengatakan kepada BBC bahwa tidak ada permintaan bagi istri Assad yang lahir dan dibesarkan di London, Asma al-Assad, pemegang paspor Inggris, untuk kembali ke Inggris.

"Mereka ada di Rusia. Mereka telah mencari suaka di sana, tempat berlindung di sana, sejauh yang saya tahu. Jadi, itu bukan masalah yang muncul." (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya