Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Elon Musk Digugat atas Tuduhan Penipuan dalam Program Giveaway US$1 Juta per Hari

Thalatie K Yani
06/11/2024 12:59
Elon Musk Digugat atas Tuduhan Penipuan dalam Program Giveaway US$1 Juta per Hari
Elon Musk menghadapi gugatan class action yang diajukan oleh pemilih terdaftar setelah diduga melakukan penipuan dalam program giveaway US$1 juta per hari. (Media sosial X)

ELON Musk digugat class action oleh pemilih terdaftar yang menandatangani petisinya untuk mendukung konstitusi dengan harapan memenangkan giveaway US$1 juta per hari. Namun, mereka sekarang mengklaim program tersebut adalah penipuan.

Gugatan ini diajukan warga Arizona, Jacqueline McAferty, di pengadilan federal. McAferty menuduh Musk dan organisasi America Pac miliknya secara salah mendorong pemilih untuk menandatangani petisi dengan janji pemenang akan dipilih secara acak. 

Namun, menurut gugatan tersebut, anggota America Pac-lah yang sebenarnya memilih para pemenang. Pengacara Musk dalam persidangan mengungkapkan bahwa hasil undian itu memang tidak acak; para pemenang dipilih untuk menjadi juru bicara kelompok tersebut.

"Para penerima hadiah US$1 juta tidak dipilih secara acak," kata Chris Gober, pengacara Musk, saat sidang di Pennsylvania. "Kami tahu persis siapa yang akan diumumkan sebagai penerima US$1 juta hari ini dan besok." 

Sementara itu, Musk mengatakan dalam sebuah kampanye bahwa kelompoknya akan "memberikan US$1 juta secara acak kepada orang-orang yang telah menandatangani petisi."

McAferty juga menuduh para terdakwa mengambil keuntungan dari giveaway tersebut dengan meningkatkan lalu lintas dan perhatian pada platform media sosial Musk, X, serta mengumpulkan data pribadi seperti nama, alamat, dan nomor telepon yang bisa dijual. Pengacara Musk dan McAferty belum memberikan tanggapan terkait gugatan ini.

Gugatan McAferty muncul sehari setelah hakim di Philadelphia menolak permintaan jaksa wilayah kota itu, Larry Krasner, untuk menghentikan giveaway tersebut, yang dianggapnya sebagai lotre ilegal. Putusan itu sebagian besar bersifat simbolis karena Musk tidak berencana untuk memberikan lebih banyak uang setelah pemilihan presiden AS.

Orang terkaya di dunia ini membuka giveaway bagi pemilih di tujuh negara bagian penting yang menandatangani petisi untuk mendukung kebebasan berbicara dan hak atas senjata. Gugatan pada hari Selasa ini meminta ganti rugi setidaknya US$5 juta bagi semua orang yang telah menandatangani petisi tersebut.

Musk diketahui mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden melawan Kamala Harris dan telah memberikan sumbangan lebih dari US$100 juta melalui America Pac. (The Guardian/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya