Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengamat: Deeskalasi Sulit Dilakukan tanpa Mengutuk Israel

Ferdian Ananda Majni
28/10/2024 18:52
Pengamat: Deeskalasi Sulit Dilakukan tanpa Mengutuk Israel
Seruan Aksi Kemanusiaan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Jumat (25/10/2024).(MI/Usman Iskandar)

SETELAH serangan udara Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10), semua pihak didesak menahan diri untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut di Timur Tengah

Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar menilai situasi timur tengah saat ini dalam fase membara, meskipun Iran tidak menginginkan perang regional secara penuh.

"Situasi Timur tengah saat ini tentu saja bisa dikatakan membara. Kendati Iran tak menginginkan perang regional secara penuh, aksi serangan masif Israel terhadap sistem pertahanan udara, pangkalan rudal, dan fasilitas drone Iran (yang tentu saja merupakan pelanggaran telanjang terhadap kedaulatan dan martabat Iran) sulit nampaknya Iran bisa menahan diri," kata Smith kepada Media Indonesia.

Menurutnya, Iran telah mengatakan akan membalas tanpa batas pada waktu yang sudah dipilih Iran sehingga mustahil seruan deeskalasi dapat dilakukan tanpa mengutuk Israel. 

"Alasan AS bahwa Israel hanya menggunakan hak bela dirinya atas serangan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober, sulit diterima karena memperlihatkan standar ganda AS dan sekutu Barat," sebutnya.

"Kita tahu ketika Israel menyerang Konsulat Iran di Damaskus, menewaskan dua jenderal Garda Revolusi Iran dan serangan Israel trhdp Ismail Haniyeh di Teheran (keduanya melanggar hukum internasional dan kedaulatan Iran) tak ada kecaman dari AS dan sekutu Barat," lanjutnya.

Langkah Iran membawa masalah ini ke DK PBB, kata Smith sudah tepat. Ini kesempatan untuk mendeeskalasi dan menghormati hukum internasional sekiranya minimal DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengecam Israel. 

"Tapi kalau AS dan Inggris memveto resolusi yang merugikan Israel, maka situasi akan bereskalasi yang membawa Timteng ke tubir perang menyeluruh, terutama bila Iran kembali membalas dengan serangan masif ke fasilitas dan situs-situa strategis Israel," pungkasnya. (Fer/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya