Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan mengerahkan salah satu sistem pertahanan rudal balistiknya yang paling canggih, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), ke wilayah Palestina yang diduduki.
Penyiar negara Iran, IRIB, telah merilis rekaman yang memperlihatkan radar Raytheon X-band yang dapat diangkut, bagian dari THAAD, dihancurkan beberapa saat sebelum rentetan rudal menghantam lokasi militer Israel dalam Operasi True Promise II.
Rudal balistik udara Kheibar Shekan-1 dan Kheibar Shekan-2 Iran dengan mudah menembus pertahanan udara Israel yang banyak digembar-gemborkan, terutama sistem Arrow-3 dan David's Sling.
THAAD menawarkan keuntungan penting yaitu memungkinkan pertempuran di ketinggian yang lebih rendah daripada Arrow-3 atau Arrow-2. Ini berkat kendaraan pembunuh canggihnya yang dirancang untuk beroperasi di atmosfer yang lebih rendah.
Namun persamaannya berubah dengan Kheibar Shekan-2 yang memiliki jangkauan lebih jauh, yakni 1.800 kilometer, dibandingkan dengan jangkauan Kheibar Shekan-1 yang hanya 1.450 kilometer. (Press TV/Z-2)
Uji coba rudal Korsel itu ditembakkan dari kapal selam baru mereka, Ahn Chang-ho dan terbang sesuai rencana menghantam sasarannya.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim bahwa proyektil itu tampaknya adalah rudal balistik.
"Dalam uji peluncuran pertama, para ilmuwan pertahanan nasional mengonfirmasi kendali navigasi dan stabilitas rudal di bagian aktif."
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak menghadiri peluncuran tersebut, yang disaksikan oleh pejabat tinggi Pak Jong-chon, menurut KCNA.
Antony Blinken mengatakan bahwa Korea Utara meningkatkan instabilitas setelah serangkaian peluncuran uji senjata, termasuk yang diklaim sebagai rudal hipersonik.
Uji coba itu dilakukan pada Kamis (30/9), dua hari setelah Korea Utara meluncurkan rudal hipersonik yang sebelumnya tidak terlihat.
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved