Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

TNI dan Kemlu Segera Evakuasi WNI dari Libanon

Ferdian Ananda
01/10/2024 12:35
TNI dan Kemlu Segera Evakuasi WNI dari Libanon
Warga mengecek kerusakan bangunan di lokasi penyerangan Israel di Choueifat, Beirut, Lebanon.(Hussein Malla/AP)

 

KEPALA Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Hariyanto mengatakan prajurit TNI siap mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Libanon untuk dipulangkan ke tanah air.

"Terkait evakuasi WNI di Libanon,  bahwa kewenangan penuh perintah evakuasi  berada di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), khususnya di Direktorat Perlindungan WNI," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto kepada Media Indonesia, Selasa (1/10).

Baca juga : Kemenlu dan TNI Bahas Rencana Evakuasi WNI dari Libanon

Menurutnya, situasi di Libanon semakin mengkhawatirkan akibat serangan Israel yang intensif. Berdasarkan data terbaru, terdapat 160 WNI berada di Libanon.

"TNI akan terus berkoordinasi dan siap apabila sewaktu-waktu diminta oleh Kemlu untuk melaksanakan evakuasi," sebutnya.

Untuk persiapan, ujar dia, TNI telah menyiapkan Tim Crisis Response Team (CRT) yang berjumlah 129 personel, serta berbagai alutsista yang dapat digunakan untuk mendukung operasi evakuasi, termasuk opsi melalui jalur udara maupun laut. 

Baca juga : Kutuk Serangan Israel ke Lebanon, Jokowi: Butuh Respon Cepat Dunia

Selain itu, TNI juga terus berkoordinasi dengan pimpinan UNIFIL guna memastikan bahwa semua langkah yang diambil akan sesuai dengan prosedur dan aman bagi seluruh WNI.

Namun, terkait jadwal dan pelaksanaan evakuasi, pihaknya masih menunggu keputusan dan arahan dari Kemlu. 

"TNI siap bergerak kapan saja jika diperlukan," tegasnya.

Baca juga : Antisipasi Konflik Meluas, Kemenlu Siapkan Skema Evakuasi WNI dari Lebanon

Sementara itu, Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha mengungkapkan pihaknya sulit memperkirakan situasi Libanon ke depannya.

"Kita juga masih memonitor bagaimana sikap Hizbullah saat ini, mereka masih melakukan masa berkabung selama 3 hari dan kami juga memantau bahwa pihak IDF juga menerapkan brigadir tambahan ke Israel utara," ujarnya.

Dia mengimbau kepada WNI di Libanon agar tidak menunggu situasi menjadi kritis untuk evakuasi. Apalagi  disaat ada kesempatan untuk melalukan evakuasi dan masih terbuka maka harus segera mematuhinya.

"Namun dari sisi, kita hitung situasi yang terburuk dan kita harus siapkan evakuasi. Saat ini dari 159 wni, maka 6 wni sudah bersedia untuk dievakuasi," sebutnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya