Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Hariyanto mengatakan prajurit TNI siap mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Libanon untuk dipulangkan ke tanah air.
"Terkait evakuasi WNI di Libanon, bahwa kewenangan penuh perintah evakuasi berada di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), khususnya di Direktorat Perlindungan WNI," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto kepada Media Indonesia, Selasa (1/10).
Baca juga : Kemenlu dan TNI Bahas Rencana Evakuasi WNI dari Libanon
Menurutnya, situasi di Libanon semakin mengkhawatirkan akibat serangan Israel yang intensif. Berdasarkan data terbaru, terdapat 160 WNI berada di Libanon.
"TNI akan terus berkoordinasi dan siap apabila sewaktu-waktu diminta oleh Kemlu untuk melaksanakan evakuasi," sebutnya.
Untuk persiapan, ujar dia, TNI telah menyiapkan Tim Crisis Response Team (CRT) yang berjumlah 129 personel, serta berbagai alutsista yang dapat digunakan untuk mendukung operasi evakuasi, termasuk opsi melalui jalur udara maupun laut.
Baca juga : Kutuk Serangan Israel ke Lebanon, Jokowi: Butuh Respon Cepat Dunia
Selain itu, TNI juga terus berkoordinasi dengan pimpinan UNIFIL guna memastikan bahwa semua langkah yang diambil akan sesuai dengan prosedur dan aman bagi seluruh WNI.
Namun, terkait jadwal dan pelaksanaan evakuasi, pihaknya masih menunggu keputusan dan arahan dari Kemlu.
"TNI siap bergerak kapan saja jika diperlukan," tegasnya.
Baca juga : Antisipasi Konflik Meluas, Kemenlu Siapkan Skema Evakuasi WNI dari Lebanon
Sementara itu, Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha mengungkapkan pihaknya sulit memperkirakan situasi Libanon ke depannya.
"Kita juga masih memonitor bagaimana sikap Hizbullah saat ini, mereka masih melakukan masa berkabung selama 3 hari dan kami juga memantau bahwa pihak IDF juga menerapkan brigadir tambahan ke Israel utara," ujarnya.
Dia mengimbau kepada WNI di Libanon agar tidak menunggu situasi menjadi kritis untuk evakuasi. Apalagi disaat ada kesempatan untuk melalukan evakuasi dan masih terbuka maka harus segera mematuhinya.
"Namun dari sisi, kita hitung situasi yang terburuk dan kita harus siapkan evakuasi. Saat ini dari 159 wni, maka 6 wni sudah bersedia untuk dievakuasi," sebutnya. (H-3)
MILITER Israel mengatakan pihaknya telah menembakkan artileri ke Lebanon selatan sebagai tanggapan atas sebuah serangan dari daerah tersebut.
KBRI Amman menyampaikan sejauh ini tidak ada laporan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam konflik Palestina dan Israel di Jalur Gaza.
SETIDAKNYA 21 orang jurnalis tewas dalam serangan yang dilakukan Israel setelah Hamas menyusup masuk ke Israel pada Selasa, (7/10).
Hamas dan Jihad Islam telah mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah upaya mencapai kemerdekaan atas penjajah Israel.
Tentara Israel sedang meninjau serangan yang melukai pasukan Lebanon di Lebanon selatan.
Serangan Idawl di Libanon selatan menghancurkan pemukiman di Kota Aitaroun.
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pada intinya, dalam netralitas ini, kami tidak akan memihak kepada golongan manapun yang sedang melaksanakan kontestasi dalam pemilu 2024.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved