Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PEMERINTAH tengah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengevakuasi WNI di kawasan konflik yang melibatkan Israel, Palestina, dan Lebanon. Evakuasi yang disiapkan bisa dalam skala lokal maupun ke Tanah Air.
"Total existing di data lapor diri di KBRI di sana, ada 217 WNI di Lebanon. Mayoritas pekerja migran, mahasiswa, dan yang menikah dengan warga setempat," kata Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha di Yogyakarta, Kamis (20/6).
Sejak konflik Israel-Palestina meledak pada 7 Oktober 2023, kata Judha, dampaknya sampai ke Lebanon selatan serta melibatkan Hizbullah dan angkatan bersenjata Israel (IDF). KBRI di Beireut pun telah menetapkan wilayah Lebanon selatan sebagai daerah siaga 1. Sementara, kawasan Beureut dan sekitarnya siaga 2.
Baca juga : Indonesia Siapkan Evakuasi WNI di Libanon, Dampak Meluasnya Perang di Gaza
"Siaga 1 itu situasi mengancam jiwa. Langkah-langkahnya evakuasi segera kita lakukan. Apakah itu (evakuasi) lokal menuju lokasi lebih aman ataupun menuju ke Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah telah mengevakuasi para WNI dalam skala terbatas dari Lebanon selatan menuju tepi Beirut. Ia mengatakan kondisi terakhir WNI saat evakuasi masih aman.
Judha mengungkapkan perlindungan WNI di luar negeri terus dilakukan mengantisipasi eskalasi konflik di Timur Tengah. Ia mengatakan upaya pemantauan situasi setiap perkembangan situasi di lapangan terus dilakukan.
Baca juga : Indonesia Siap Bawa Pulang 200an WNI di Lebanon
"Isu ini terus kami monitor dari dekat situasi di Timur Tengah. Perwakilan RI di kawasan juga memonitor. Kami terus melakukan koordinasi," ujarnya.
Ia menambahkan pihak-pihak terkait dalam upaya perlindungan WNI di lokasi rawan itu sudah saling terkoneksi. Ia menyebut tindakan kecil hingga besar apabila konflik meluas sudah disiapkan.
"Bahkan Ibu Menlu (Retno Marsudi) telah mengadakan rapat khusus dengan kepala perwakilan dan duta besar di kawasan untuk mengantisipasi rencana kontijensi jika terjadi eskalasi situasi di sana," ungkapnya. (Z-6)
KETUA PP Muhammadiyah Anwar Abbas menegaskan Indonesia harus tetap tegak menaati UUD 1945 untuk melawan praktik penjajahan terkait rencana Israel mendirikan negara yahudi di Tepi Barat
Dua serangan Israel berupa ledakan juga dilaporkan terjadi di Libanon, Israel melanjutkan pelanggaran gencatan senjata di Libanon selatan tepat sebelum meninggalkan daerah tersebut.
HIZBULLAH Lebanon mengatakan tidak akan ada perundingan damai selama pertempuran terus berlanjut dengan Israel.
WHO menyebut ancaman wabah kolera di Lebanon saat ini sangat tinggi. Risiko penyebaran kolera di Lebanon jadi sangat tinggi karena adanya pergerakan pengungsi.
PASUKAN penjaga perdamaian PBB akan tetap berada di semua posisi di Lebanon meskipun ada seruan Israel agar mereka pindah, di tengah meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah.
TNI belum memiliki rencana untuk menambah pasukan guna memperkuat pasukan perdamaian PBB di wilayah tersebut.
PBB menegaskan solusi militer tidak akan pernah menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
Pakar independen PBB menyerukan agar Lembaga Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang dibentuk Israel dan Amerika Serikat, untuk segera dibubarkan.
ISRAEL akan mengizinkan masuknya barang-barang tertentu ke Jalur Gaza melalui pedagang swasta lokal.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
Media Israel melaporkan Netanyahu tengah mempertimbangkan opsi pendudukan penuh atas Jalur Gaza.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved