Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Putin Ancam Ukraina dengan Serangan Nuklir

Wisnu Arto Subari
27/9/2024 08:25
Putin Ancam Ukraina dengan Serangan Nuklir
Vladimir Putin.(Dok Al-Jazeera)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas bagi Rusia untuk menanggapi dengan serangan nuklir, Rabu (25/9). Pada saat bersamaan berlangsung diskusi yang sedang berlangsung di Washington mengenai penggunaan senjata jarak jauh yang disediakan Barat oleh Ukraina.

Menurut Putin, setiap serangan konvensional terhadap Moskow yang didukung oleh kekuatan nuklir akan dianggap sebagai serangan gabungan terhadap negaranya. Dilansir dari The Independent, ia mengeklaim bahwa Rusia akan mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir jika Moskow menerima informasi yang dapat dipercaya tentang mulainya peluncuran besar-besaran rudal, pesawat, atau pesawat nirawak terhadapnya.

Hal itu terjadi saat pertahanan udara Ukraina bertempur melawan serangan udara Rusia, Rabu (25/9) malam, di ibu kota Kyiv selama lima jam. Rudal dan pesawat nirawak kembali menghantam jaringan listrik Ukraina.

Baca juga : Rusia Kirim 80 Drone, Ukraina Tuding Rencana Sasar Fasilitas Nuklir

Layanan Darurat Ukraina mengungkapkan serangan terhadap Kyiv itu melukai sedikitnya dua orang. Ditambahkan Administrasi Militer Kyiv, satu area pembibitan, pipa gas, dan sekitar 20 mobil rusak di kota itu. Serangan jarak jauh telah menjadi ciri khas kampanye militer Rusia di Ukraina, yang kini memasuki tahun ketiga.

Menangggapi Putin, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mendesak peserta pertemuan menteri luar negeri G20 untuk mengambilsikap tegas terhadap retorika nuklir Rusia. "Saya mendesak semua orang yang hadir di ruangan ini untuk mengambil sikap tegas terhadap retorika Rusia yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab tentang senjata nuklir," kata Sybiha dalam pidatonya di pertemuan yang diadakan di New York di sela-sela sesi ke-79 Majelis Umum PBB.

Memperhatikan bahwa Ukraina mengusulkan jalan yang jelas menuju perdamaian melalui formula yang ditetapkan oleh Zelensky selama pertemuan puncak G20 2022 yang diadakan di Indonesia, Sybiha mengatakan bahwa sebagai tanggapan, mereka mendengar ancaman nuklir baru dari Rusia. 

Baca juga : Ukraina Klaim Kuasai Sebagian Wilayah Kursk di Rusia

"Satu-satunya alasan (Presiden Rusia Vladimir) Putin mulai berbicara tentang senjata nuklir ialah karena dia ingin menakut-nakuti kita semua. Namun kita telah membuktikan berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir bahwa ketakutan bukanlah jawaban. Kita harus melakukan yang sebaliknya," kata Sybiha.

Dia juga menambahkan bahwa tidak dapat diterima ketika anggota tetap Dewan Keamanan PBB mengancam semua orang dengan senjata nuklir. "Kita tidak boleh membiarkan Rusia merusak perdamaian dan keamanan internasional sambil menakut-nakuti semua orang dengan senjata nuklir," tambahnya. 

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Joe Biden dan Kongres AS atas paket bantuan militer baru senilai lebih dari US$8 miliar. Ukraina akan menggunakannya dengan cara yang paling efisien dan transparan.

"Saya berterima kasih kepada Amerika Serikat karena telah menyediakan barang-barang yang paling penting untuk melindungi rakyat kami," kata Zelensky di X. Ia menyebutkan baterai pertahanan udara Patriot tambahan, drone, dan rudal jarak jauh. (Fer/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya