Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MILITER Israel melancarkan serangan udara terhadap ratusan sasaran di Libanon selatan. Hizbullah melancarkan serangan roket terdalamnya ke Israel sehingga memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya melancarkan dua gelombang serangan, yakni menyerang sekitar 290 sasaran dan menargetkan 110 lokasi di seluruh Libanon selatan ketika sirene peringatan serangan roket Hizbullah terdengar di puluhan kota di Israel utara.
"Sekitar 10 roket diyakini melintasi dari Libanon dan sebagian besar berhasil dicegat," kata IDF.
Baca juga : Serangan Pager di Libanon Momok Baru Perdamaian Timur Tengah
Layanan medis darurat Israel melaporkan bahwa seorang pria terluka ringan akibat pecahan peluru yang dicegat di suatu desa, Galilea bagian bawah.
Hizbullah mem-posting di saluran Telegramnya pada Minggu (22/9) pagi bahwa mereka telah menargetkan pangkalan udara Ramat David Israel di dekat Haifa dengan puluhan rudal sebagai tanggapan atas serangan berulang Israel terhadap Libanon.
Pangkalan udara tersebut merupakan sasaran terjauh yang diserang kelompok Libanon di Israel sejak awal pertempuran atau sekitar 50 km dari perbatasan Libanon-Israel.
Baca juga : AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada personel angkatan udara bahwa perang Israel dengan Hizbullah telah mencapai fase baru.
Dalam pidato di pangkalan udara Ramat David, dia juga memuji badan intelijen militer Mossad atas prestasi luar biasa mereka di wilayah tersebut. Mereka melakukan gelombang serangan di Libanon, melalui walkie-talkie yang biasa dipegang oleh anggota Hizbullah.
Serangan pada Rabu (18/9) dan operasi ledakan pager menyebabkan 42 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka. Israel diduga berada di balik operasi tersebut, meski belum secara resmi mengaku bertanggung jawab.
Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan
Pada Juli lalu, Hizbullah merilis rekaman yang direkam oleh drone di atas kota Haifa yang menyoroti pangkalan udara Ramat David, sebagai bagian dari video berdurasi hampir 10 menit yang menandai infrastruktur militer di kota padat penduduk di Israel utara.
Pada Sabtu (21/9), Israel menutup wilayah udara utaranya sambil menunggu pembalasan Hizbullah atas pembunuhan Ibrahim Aqil, seorang komandan veteran unit elit Radwan, bersama dengan lebih dari selusin militan lain.
Tiga anak-anak dan tujuh perempuan termasuk di antara 37 orang yang tewas akibat serangan Israel di Beirut pada Jumat (20/9) yang menargetkan pemimpin tertinggi Hizbullah di lingkungan padat penduduk.
Baca juga : Biden Minta Hamas Terima Gencatan Senjata pada Ramadan
Para pejabat AS dan PBB telah memperingatkan agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut. Namun sejumlah maskapai penerbangan termasuk Air France, Turkish Airlines, dan Aegean membatalkan penerbangan ke Beirut. Kondisi ini mencerminkan kekhawatiran yang penuh gejolak dan membuat wilayah tersebut semakin dekat dengan perang besar-besaran.
Israel mulai memperlambat serangan di Jalur Gaza, Palestina, dan fokus pada wilayah utara. Pada Sabtu, pasukannya mengebom sekolah yang menjadi tempat perlindungan. "Menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 30 lainnya, sebagian besar perempuan dan anak-anak," kata kementerian kesehatan Gaza.
Militer Israel mengatakan sasarannya alah markas Hamas di dalam sekolah tersebut, tanpa memberikan rincian atau bukti.
Namun pekan lalu, Israel mengatakan pihaknya memperluas tujuan strategisnya dalam perang Gaza dengan memasukkan kembali 60.0000 penduduk Israel utara yang dievakuasi ke rumah mereka yang secara rutin menjadi sasaran Hizbullah.
Mereka kemudian melancarkan serangkaian serangan yang belum pernah terjadi terhadap kelompok tersebut. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mendesak warga Amerika di Libanon untuk meninggalkan negara tersebut.
"Karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel dan ledakan baru-baru ini di seluruh Libanon, termasuk Beirut, tidak dapat diprediksi, kedutaan besar AS mendesak warga AS untuk meninggalkan Libanon sementara opsi komersial masih tersedia," katanya dalam peringatan yang diperbarui.
"Saat ini penerbangan komersial sudah tersedia, tetapi kapasitasnya dikurangi. Jika situasi keamanan memburuk, pilihan komersial untuk berangkat mungkin menjadi tidak tersedia," tambahnya.
Pada akhir Juli, AS menaikkan peringatan perjalanan ke Libanon ke peringkat tertinggi atau larangan bepergian, setelah serangan di Beirut selatan menewaskan seorang komandan Hizbullah.
Hizbullah mulai melancarkan serangan untuk mendukung sekutunya Hamas setelah 7 Oktober dan mengindikasikan bahwa mereka akan berhenti menargetkan Israel ketika serangan di Jalur Gaza berhenti, kecuali Israel terus menembaki Libanon.
Serangan rudal, roket, dan drone selama berbulan-bulan menewaskan sedikitnya 23 tentara dan 26 warga sipil. Akibatnya, ini menjadikan wilayah perbatasan Israel di dekat Libanon menjadi zona penyangga strategis terlalu berbahaya bagi kehidupan sehari-hari.
Di Libanon, lebih dari 500 orang tewas akibat serangan Israel. Sebagian besar dari mereka ialah pejuang Hizbullah dan kelompok bersenjata lain, tetapi juga lebih dari 100 warga sipil. (The Guardian/Z-2)
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
KELOMPOK Hizbullah di Libanon mengaku berpihak kepada Iran dalam konflik bersenjata melawan Israel.
Lahir di kota suci Mashhad dari keluarga ulama sederhana, Ali Khamenei mulai terlibat dalam gerakan radikal pada awal 1960-an.
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved