Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PULUHAN pemukim ilegal Israel yang dikawal pasukan keamanan pada Sabtu malam menyerbu Kota Tua Hebron di Tepi Barat selatan, memaksa warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka. Para saksi menambahkan bahwa pemandu pemukim ilegal Israel memaksa penduduk lokal untuk tinggal di dalam rumah.
“Puluhan pemukim, disertai puluhan tentara Israel, memasuki Kota Tua Hebron, termasuk area pasar tradisional Palestina,” kata saksi mata, dilansir Anadolu, Minggu (15/9).
Badr Al-Daour, seorang pedagang di Kota Tua, mengatakan penyerbuan Hebron oleh para pemukim bertujuan untuk mengusir penduduk. “Ketika para pemukim baru datang ke daerah itu, itu berarti kehidupan terhenti,” tambah Al-Daour.
Baca juga : Kengerian di Gaza Jadi Dosa Sejarah
Ia mencatat bahwa penyerbuan tersebut ditandai dengan pelanggaran, bahasa yang menyinggung, pencurian, dan vandalisme. “Meskipun ada banyak pasukan militer, kehidupan di wilayah leluhur dan kakek nenek kita tidak akan berhenti, tidak peduli seberapa keras mereka mencoba menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat,” katanya.
Menurut Komisi Penjajahan dan Perlawanan Tembok, serangan pemukim ilegal Israel telah menewaskan 19 warga Palestina, melukai lebih dari 785 orang, dan membuat 26 komunitas Badui mengungsi sejak 7 Oktober 2023. Populasi pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, sekarang melebihi 720 ribu, menurut perkiraan Israel.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat di tengah serangan militer Israel yang menghancurkan di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober.
Setidaknya 703 orang, termasuk 159 anak-anak, tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka akibat tembakan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan.
Eskalasi ini menyusul pendapat penting oleh Mahkamah Internasional pada 19 Juli, yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menyerukan evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (I-2)
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
PADA Jumat (18/7) dini hari, sekelompok pemukim Israel membantai ratusan domba dan memukul serta mencuri beberapa domba lain di al-Miteh, Lembah Yordan, Tepi Barat yang diduduki.
OTORITAS Israel mencabut kewenangan administratif Kota Hebron yang dikelola Palestina atas Masjid Ibrahimi dan menyerahkannya kepada dewan agama pemukim.
Tidak hanya muslim, warga Kristen di wilayah Tepi Barat, Palestina, itu juga merasakan pedihnya penjajahan Israel.
KANTOR Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) mengungkapkan adanya peningkatan tajam dalam kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Teranyar, seorang pria Palestina-AS, Saif al-Din Kamil Abdul Karim Musalat, tewas dalam serangan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved