Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Israel Terus Buru Yahya Sinwar

Ferdian Ananda Majni
14/9/2024 19:24
Israel Terus Buru Yahya Sinwar
Reruntuhan perang Israel - Hamas di Gaza Palestina(AFP)

PEMIMPIN Hamas Yahya Sinwar yang paling ditakuti di Israel, masih menjadi buronan utama setelah lebih dari 11 bulan sejak serangan besar yang dilancarkan pada 7 Oktober lalu. Sinwar, yang dikenal sebagai otak di balik penculikan dan serangan yang menewaskan 1.200 orang serta menyandera 250 lainnya, masih belum tertangkap meskipun upaya besar-besaran dilakukan untuk menangkapnya.

Para sandera yang terjebak di bawah tanah Gaza selama beberapa hari setelah penculikan mereka mengalami ketegangan yang luar biasa. Dalam sebuah pertemuan yang disiarkan melalui siaran berita, salah satu sandera, Yocheved Lifshitz, seorang aktivis perdamaian berusia 85 tahun, menghadapi Sinwar langsung. Dalam bahasa Ibrani yang fasih, Sinwar meyakinkan Lifshitz bahwa mereka akan segera ditukar dengan tahanan Palestina, namun dia tidak memberikan jawaban saat ditanya tentang tindakannya terhadap orang-orang yang mendukung perdamaian.

Sebuah video yang ditemukan oleh militer Israel beberapa bulan setelah kejadian menunjukkan Sinwar melarikan diri dari terowongan dengan istri dan anak-anaknya pada 10 Oktober lalu. Sejak saat itu, perburuan Sinwar terus berlanjut, melibatkan kombinasi teknologi canggih dan taktik kekerasan.

Baca juga : Hamas Enggan Terlibat dalam Perundingan Gencatan Senjata Gaza

Israel melancarkan serangan balasan yang menghancurkan Gaza, dengan lebih dari 41.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas dalam respons tersebut. Perang ini juga menyebabkan 2,3 juta orang berada di ambang kelaparan, dan 90% penduduk Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka. Namun, Sinwar tetap menjadi sasaran utama, sementara IDF terus mencari jejaknya.

Upaya pencarian Sinwar telah melibatkan berbagai unit, termasuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Shabak, dan ahli intelijen militer. Meski telah mengalami beberapa kemajuan, seperti hampir menangkap Sinwar di sebuah bunker di Khan Younis pada akhir Januari, Sinwar tetap berhasil menghindari penangkapan berkat kemampuannya bersembunyi dan komunikasi yang hati-hati.

Pengetahuan Sinwar tentang strategi Israel, serta kemampuannya untuk berkomunikasi secara rahasia, membuat pencariannya semakin sulit. Tim pemburu Sinwar percaya bahwa Sinwar mungkin masih menggunakan kurir untuk tetap berhubungan dan memberikan perintah. Namun, meskipun ada kemajuan dalam teknologi dan taktik, menangkap Sinwar tetap menjadi tantangan besar.

Pada 13 Juli lalu, Israel berhasil menargetkan komandan Hamas Mohammed Deif, tetapi Sinwar tetap buron. Beberapa analis percaya bahwa Sinwar tidak akan meninggalkan Gaza karena itu akan meruntuhkan moral dan struktur organisasi Hamas. Kematian atau penangkapan Sinwar diperkirakan akan menjadi pencapaian besar bagi pemerintahan Benjamin Netanyahu, namun tidak ada jaminan bahwa hal tersebut akan mengakhiri konflik.

Para ahli memperkirakan bahwa meskipun penangkapan Sinwar dapat memberikan keuntungan sementara, perang ideologis dengan Hamas kemungkinan akan terus berlanjut, dengan kemungkinan pengganti yang siap menggantikannya jika Sinwar tertangkap atau tewas. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya