Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KELOMPOK perjuangan Palestina, Hamas dan Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP), pada Rabu (11/9) menyatakan tidak akan menjalin kesepakatan dengan Israel kecuali ada gencatan senjata dan penarikan pasukan Israel secara penuh dari Jalur Gaza.
"Situasi di Jalur Gaza setelah perang (ketika berakhir) ialah urusan murni Palestina," kata kedua kelompok itu dalam suatu pernyataan. "Setiap kekuatan, dari mana pun asalnya, yang bertindak di luar konsensus nasional akan diperlakukan sebagai kekuasaan pendudukan," kata mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) telah berulang kali meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengajukan rencana terkait Gaza setelah perang berakhir.
Baca juga : Keluarga Sandera Desak AS Buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas
Oposisi Israel mengkritik Netanyahu karena dianggap memulai perang tanpa rencana pascaperang. Kalangan penentang itu juga menolak segala bentuk pemerintahan militer di Gaza atas anggapan berpotensi menimbulkan kerugian berat.
Netanyahu berjanji akan memusnahkan Hamas dan menegaskan bahwa kelompok Palestina itu tidak akan dibiarkan memerintah Gaza setelah perang.
PM Israel itu juga menuduh Otoritas Palestina melakukan terorisme, tanpa memerinci alternatif pemerintahan yang diharapkannya.
Baca juga : Minta Maaf, Netanyahu Tetap Keras Kepala Persulit Gencatan Senjata Gaza
Hamas dan DFLP menyatakan, "Kami menegaskan kembali bahwa tidak ada kesepakatan yang akan dibuat dengan pendudukan Zionis tanpa gencatan senjata menyeluruh, penarikan penuh dari Gaza, pencabutan blokade, rekonstruksi, dan pertukaran tahanan."
Negosiasi tidak langsung antara Tel Aviv dan Hamas telah mencapai tahap kritis karena Netanyahu bersikeras melanjutkan perang serta mempertahankan Koridor Philadelphi dan Netzarim di Gaza selatan dan tengah.
Hamas, sementara itu, menuntut Israel menarik pasukannya secara penuh dan mengembalikan para warga yang mengungsi tanpa syarat.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza sejak serangan awal pada Oktober tahun lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata secepatnya. Hampir 41.100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas dan lebih dari 95.000 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh populasi wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung serta menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel di Mahkamah Internasional menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza. (Ant/Z-2)
UI menyampaikan tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Veldkamp juga mengaku ragu kondisi politik akan berubah dalam waktu dekat.
Keputusan UI menghadirkan Peter Berkowitz sebagai pembicara di acara PSAU Pascasarjana 2025 memicu kecaman luas dari mahasiswa dan publik.
INVESTIGASI gabungan yang dilakukan media milik warga Israel-Palestina, +972 Magazine dan Local Call, mengungkapkan keberadaan unit khusus, Sel Legitimasi, di tubuh militer Israel yang secara sistematis berupaya mendiskreditkan jurnalis Palestina di Jalur Gaza.
KABINET Israel menyetujui rencana pendudukan Kota Gaza dalam pertemuan pada Kamis (21/8).
Laporan IPC menjadi pernyataan resmi pertama yang memastikan kelaparan di Gaza terjadi.
MILITER Israel (IDF) telah membunuh hampir 270 jurnalis di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023, menurut data dari Al Jazeera.
INVESTIGASI gabungan yang dilakukan media milik warga Israel-Palestina, +972 Magazine dan Local Call, mengungkapkan keberadaan unit khusus, Sel Legitimasi, di tubuh militer Israel yang secara sistematis berupaya mendiskreditkan jurnalis Palestina di Jalur Gaza.
KABINET Israel menyetujui rencana pendudukan Kota Gaza dalam pertemuan pada Kamis (21/8).
Laporan IPC menjadi pernyataan resmi pertama yang memastikan kelaparan di Gaza terjadi.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dimulainya pembicaraan dengan kelompok Hamas guna membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
PASUKAN Pertahanan Israel (IDF) mulai bergerak ke arah Gaza City setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana operasi militer untuk merebut wilayah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved