Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
OTORITAS Kesehatan Swedia melarang orangtua memberikan gawai kepada anak-anak di bawah usia dua tahun. Mereka menyarankan anak-anak tidak terpapar layar gadget sama sekali dalam rentang waktu itu.
Lebih lanjut Otoritas Kesehatan menyarankan remaja tidak menghabiskan waktu lebih dari tiga jam per hari di depan layar.
Orangtua disarankan mempertimbangkan bagaimana mereka menggunakan gadget di hadapan anak-anak dan menjelaskan kepada anak-anak apa yang mereka lakukan di ponsel saat menggunakannya di dekat mereka.
Baca juga : Ini Cara Memberikan Pendidikan Seks kepada Anak
Menurut Helena Frielingsdorf, seorang peneliti dari otoritas kesehatan masyarakat, menekankan orangtua adalah teladan bagi anak-anak dalam penggunaan gadget. “Sebagai orangtua, Anda adalah panutan,” katanya.
Folkhälsomyndigheten sebuah otoritas kesehatan masyarakat Swedia, menetapkan bagaimana orangtua harus mengatur waktu penggunaan layar. Pasalnya orangtua adalah pedoman anak-anaknya.
Penggunaan screen time pada anak usia dua hingga lima tahun harus dibatasi hingga maksimal satu jam. Anak-anak berusia antara 6-12 tahun tidak boleh menggunakan layar lebih dari dua jam. Anak usia 13-18 tahun, batasnya adalah tiga jam.
Baca juga : Keluarga Pegang Peran Besar untuk Mencegah Pernikahan Dini
"Kita sudah terlalu lama membiarkan gadget dan media sosial mengambil waktu dan perhatian kita. Mulai saat ini kita harus sadar bahwa penggunaan media digital bisa berdampak negatif pada kesehatan, seperti menyebabkan gangguan tidur dan gejala depresi," kata Menteri Sosial, Jakob Forssmed.
Menurut Forssmed, sangat penting bagi orangtua, remaja hingga anak-anak untuk paham mengenai batasan screen time untuk masing-masing usia, agar penggunaan gadget menjadi lebih sehat, bijaksana, dan bertanggung jawab.
Badan kesehatan tersebut juga merekomendasikan agar anak-anak tidak menggunakan gadget sebelum tidur dan gadget tidak boleh berada di kamar tidur pada malam hari. Pedoman yang ditargetkan untuk orang dewasa dan anak-anak ini bertujuan untuk memberikan motivasi mengenai kepedulian akan masalah ini.
Sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi screen time pada anak-anak. Sekolah-sekolah di Prancis sedang menguji coba larangan penggunaan ponsel untuk siswa hingga usia 15 tahun sebagai bagian dari upaya “jeda digital” yang berpotensi diterapkan secara nasional mulai Januari jika hasilnya positif. (The Guardian/Z-3)
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Jika screen time berlebih tidak diatasi, pada jangka panjang perilaku anak memburuk, misalnya semakin hiperaktif, sulit berkonsentrasi di sekolah dan berpengaruh pada akademik.
Pantau penggunaan ponsel Xiaomi Anda! Pelajari cara melihat screen time di HP Xiaomi dengan mudah. Kontrol aktivitas digital dan atur batasan penggunaan aplikasi. klik di sini!
Batasi screen time anak! Tips mengatur waktu layar yang efektif & aman. Cegah kecanduan gadget, dukung tumbuh kembang optimal. Baca sekarang!
WAKTU layar atau screen time perlu diberikan ke anak sesuai usia anak. Sebenarnya screen time bagus untuk perkembangan anak.
Studi menunjukkan rata-rata orang Indonesia menghabiskan 7 jam 38 menit per hari di depan layar, yang secara signifikan mengurangi frekuensi berkedip.
Pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan yang memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah diterapkan di rumah.
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved