Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
LEMBAGA Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan para wanita dan anak perempuan Gaza menghadapi dehumanisasi yang semakin dalam akibat serangan Israel. Karenanya, UNRWA menyerukan gencatan senjata untuk mengembalikan martabat mereka.
"Wanita dan anak-anak perempuan sering kali menghabiskan waktu berbulan-bulan tanpa mandi, mengalami beberapa siklus menstruasi tanpa membersihkan diri," kata Kepala UNRWA Philippe Lazzarini melalui media sosial X, Kamis (15/8).
Lazzarini menggambarkan bahwa para wanita Gaza harus memotong rambut sangat pendek karena kutu, kekurangan sampo, air, maupun sisir yang tidak mencukupi. Bahkan beberapa di antara mereka mengenakan jilbab yang sama selama 10 bulan terakhir.
Baca juga : Segelintir Mata-Mata Israel di Gaza Ditangkap
Pejabat itu menambahkan bahwa banyak dari mereka melaporkan merasa tidak aman dan kehilangan privasi serta martabat di tempat penampungan dan tempat pengungsian yang penuh sesak. Para perempuan tersebut juga sering menghindari makanan atau air agar bisa menghindari toilet.
Dia turut menekankan, para wanita tersebut mengatakan kepada tim UNRWA bahwa mereka berjuang untuk melihat diri mereka sebagai wanita. "Ini aspek lain dari dehumanisasi yang semakin dalam dari perang ini," kritiknya sembari mengutip salah satu dari wanita di Gaza yang berkata, "Saya tidak merasa seperti seorang Wanita lagi."
Oleh karena itu, UNRWA menyerukan gencatan senjata di Gaza bagi orang-orang tersebut guna memulihkan sebagian martabat mereka.
Baca juga : AS Setujui Paket Senjata Senilai Rp312 Triliun untuk Israel
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, serangan Israel tersebut telah menewaskan hampir 40.000 orang. Sebagian besar ialah wanita dan anak-anak. Aksi brutal militer rezim Zionis itu juga melukai lebih dari 92.000 lain.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza pun hancur di tengah blokade yang melumpuhkan akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, kota di selatan Gaza tempat lebih dari sejuta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei. (Ant/Z-2)
EMPAT dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB mengecam rencana Israel untuk menduduki Gaza dalam pertemuan darurat pada Minggu (10/8).
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese pada Senin (11/8) mengumumkan bahwa negaranya akan mengakui Negara Palestina.
Kematian Muhannad menambah daftar korban dari metode pengiriman bantuan melalui udara.
PARA duta besar dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB memperingatkan Israel mengenai risiko perluasan operasi militer Israel di Gaza.
PBB memperingatkan bahwa rencana Israel berisiko melanggar hukum humaniter internasional.
AL Jazeera Media Network mengutuk keras pembunuhan yang menargetkan korespondennya, Anas Al Sharif dan tiga rekannya oleh Israel di Gaza.
SEORANG tukang cukur, Ehab Nuor, 23, berbaring di atas pasir di balik tumpukan logam. Ia bersembunyi dari tembakan senapan mesin yang hebat.
Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana pendudukan Jalur Gaza yang diajukan Kepala Otoritas Benjamin Netanyahu pada Jumat (8/8) pagi, yang kemudian ditentang luas.
SEKRETARIS Jenderal PBB disebut sangat khawatir dengan keputusan Israel untuk menguasai Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
AUSTRALIA, Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Inggris menolak dengan tegas rencana Israel untuk menduduki Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
DEWAN Keamanan PBB akan bersidang mengenai keputusan Israel untuk menduduki Kota Gaza, Palestina, pada Minggu (10/8) dari yang sebelumnya dijadwalkan pada Sabtu (9/8).
PRANCIS, Jumat (8/8), mengutuk rencana Israel untuk menduduki Jalur Gaza, Palestina, dan menegaskan kembali penentangan tegasnya terhadap rencana tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved