Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KELOMPOK pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Hamas, mengatakan militannya menembak dan membunuh seorang sandera Israel dan melukai dua lainnya. Itu terjadi dalam dua insiden terpisah di Gaza.
Hamas menyandera sekitar 251 orang dalam serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang yang sedang berlangsung, 111 di antaranya masih ditahan di Gaza, meskipun militer Israel mengatakan 39 orang tewas.
Juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Abu Obeida mengatakan dalam dua insiden terpisah, dua tentara Hamas yang ditugaskan untuk menjaga tahanan musuh menembaki seorang tahanan Zionis dan juga melukai dua orang tahanan perempuan dengan kondisi kritis.
Baca juga : Hamas Desak Rapat Darurat Liga Arab dan OKI Hentikan Genosida Gaza
Abu Obeida mengatakan Hamas telah membentuk komite untuk menyelidiki penembakan tersebut. "Dalam beberapa menit terakhir, Hamas menerbitkan laporan tertulis yang mengklaim bahwa dalam dua insiden terpisah, aktivis Hamas membunuh seorang tawanan Israel dan melukai dua tawanan wanita,” kata Juru bicara militer Israel Avichay Adraee dalam bahasa Arab di X, dilansir dari Guardian, Selasa (13/8).
Pada tahap ini, kata dia, belum ada dokumen intelijen yang mengkonfirmasi atau membantah tuduhan Hamas. Pihaknya terus menyelidiki kredibilitas pernyataan tersebut dan akan memberikan informasi jika kami memilikinya.
“Kami tidak melupakan sejenak para sandera yang ditahan dengan kejam oleh Hamas di Gaza. Kami sangat prihatin dengan kondisi fisik dan mental mereka, mengingat lamanya waktu yang telah berlalu dan kondisi yang keras di penangkaran mereka,” tambahnya.
Serangan pada 7 Oktober tersebut mengakibatkan kematian 1.198 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Serangan militer balasan Israel di Jalur Gaza sejak saat itu telah menewaskan sedikitnya 39.897 orang, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas, yang tidak memberikan rincian terpisah mengenai kematian warga sipil dan militan. (I-2)
Pemain Nice Youcel Atal diduga mengunggah video dari seorang ulama Palestina di Instagram yang mengajak melakukan penyerangan terhadap orang Yahudi.
Todibo tertangkap kamera sedang tertawa saat mengheningkan cipta sebelum laga antara Prancis dan Belanda di Amsterdam, Jumat (13/10) untuk mengenang korban konflik Hamas dan Israel.
Gelandang Belanda itu mengungah komentar, yang kini telah dihapus, di media sosial pada Minggu (15/10) malam.
Atal sebelumnya telah diskors oleh klubnya, Nice, untuk waktu yang tidak ditentukan meski dia dengan segera menghapus unggahannya itu dan meminta maaf.
El Ghazi diskors pada 17 Oktober lalu karena dipandang mengambil posisi terkait konflik di Timur Tengah yang dipandang tidak bisa diterima oleh klub.
Berada di peringkat tiga Grup I, Israel dijadwalkan berhadapan dengan Swiss pada 15 November dan kemudian Romania, tiga hari kemudian, di Israel.
FIFA menunda keputusan atas permintaan Palestina agar federasi sepak bola dunia itu menghukum Israel. Keputusan tersebut diambil FIFA dalam kongres tahunan yang berlangsung di Bangkok,
HIZBULLAH meluncurkan Imad 4 yang merupakan kompleks rudal besar dengan terowongan bawah tanah yang panjang dan peluncur roket besar serta tidak terdeteksi kemampuan pengintaian Israel.
Dalam situasi yang memprihatinkan dunia itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan Israel akan melancarkan perang skala penuh terhadap Hizbullah pro Iran di Libanon.
Dus, tekanan maksimum Trump tak akan efektif. Tidak masuk akal melindungi rezim Zionis yang rasialis sambil mengorbankan kepentingan negara-negara di kawasan.
PEMERINTAH junta militer Thailand memperketat keamanan setelah ledakan dua bom pipa rakitan terjadi di dekat sebuah mal di Bangkok
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan dorongan gencatan senjata di Gaza dalam pesan Ramadhan pada Senin (11/3). Semula dia mengklaim gencatan senjata sebelum Ramadhan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved