Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peraih Nobel Muhammad Yunus Ambil Alih Pemerintahan Sementara Bangladesh

Ferdian Ananda Majni
07/8/2024 14:55
Peraih Nobel Muhammad Yunus Ambil Alih Pemerintahan Sementara Bangladesh
Muhammad Yunus.(AFP)

PERAIH Nobel Muhammad Yunus akan memimpin pemerintahan sementara Bangladesh. Ini terjadi setelah Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina mundur di tengah pemberontakan massal yang menyebabkan ratusan orang tewas.

Keputusan tersebut diumumkan pada Rabu (7/8) pagi oleh Joynal Abedin, sekretaris pers Presiden Mohammed Shahabuddin, dalam pertemuan yang melibatkan para pemimpin militer, perwakilan mahasiswa yang menggulingkan Hasina dari kekuasaan, para pemimpin bisnis terkemuka, dan anggota masyarakat sipil.

Yunus merupakan lawan politik lama Hasina. Dia diperkirakan akan segera kembali dari Paris, tempat ia menjadi penasihat penyelenggara Olimpiade, kata laporan media.

Baca juga : Mahasiswa Menghadap Panglima Militer setelah PM Bangladesh Mundur

Seorang ekonom dan bankir, ia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2006 atas karyanya mengembangkan pasar kredit mikro. Yunus dipuji karena berhasil membawa ribuan orang keluar dari kemiskinan melalui Grameen Bank yang ia dirikan pada 1983 dan memberikan pinjaman kecil kepada para pebisnis yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman bank biasa.

"Anggota pemerintahan baru lain akan segera ditentukan, setelah berdiskusi dengan partai politik dan pemangku kepentingan lain," kata Abedin. Presiden membubarkan parlemen pada Selasa, membuka jalan bagi pemerintahan sementara dan pemilihan umum baru.

Shahabuddin juga memerintahkan pembebasan pemimpin oposisi Khaleda Zia dari tahanan rumah, saingan lama Hasina yang dihukum atas tuduhan korupsi pada 2018. Yunus menyebut pengunduran diri Hasina sebagai hari pembebasan kedua negara dan telah menghadapi tuduhan korupsi selama pemerintahannya yang ia kritik karena bermotif politik.

Baca juga : Hasina Tiba di India untuk Cari Suaka ke Inggris

Dia belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar, tetapi salah satu penyelenggara utama protes, Nahid Islam, mengatakan ia setuju untuk memimpin pemerintahan sementara. Islam mengatakan para pengunjuk rasa akan mengusulkan lebih banyak nama untuk Kabinet dan menyatakan bahwa akan sulit bagi mereka yang berkuasa untuk mengabaikan keinginan mereka.

Hasina melarikan diri ke India dengan helikopter ketika para pengunjuk rasa menentang jam malam militer untuk berbaris di ibu kota dan ribuan orang akhirnya menyerbu kediamannya serta bangunan lain yang terkait dengan partai dan keluarganya.

Berita bahwa Yunus akan memimpin pemerintahan sementara muncul di tengah laporan bahwa panglima militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, mengatakan kepada kantor Hasina bahwa pasukan tidak akan dapat menerapkan jam malam di tengah protes, pada malam sebelum dia melarikan diri ke India.

Baca juga : Militer Pimpin Bangladesh? Ini Beberapa Hal yang Perlu Diketahui

Panglima militer Hasina mengadakan pertemuan dengan para jenderalnya dan memutuskan bahwa pasukan tidak akan menembaki warga sipil untuk menegakkan lockdown, menurut dua perwira militer yang mengetahui diskusi tersebut.

Pada Senin lalu, Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu setelah setidaknya 300 orang tewas dalam tindakan keras terhadap demonstrasi yang dimulai ketika protes mahasiswa terhadap kuota pekerjaan istimewa dan berkembang menjadi gerakan yang menuntut pemecatannya.

Para mahasiswa mengatakan sistem kuota memberikan pekerjaan pemerintah secara tidak proporsional kepada keturunan pejuang kemerdekaan dari perang kemerdekaan pada 1971. Kekerasan memburuk pada hari Minggu ketika 91 orang tewas dalam bentrokan di seluruh negeri.

Baca juga : PM Sheikh Hasina Tinggalkan Bangladesh dengan Helikopter Militer

Zaman belum menjelaskan secara terbuka keputusannya untuk menarik dukungan dari Hasina dan dia tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Putra sekaligus penasihatnya, Sajeeb Wazed, juga tidak menanggapi permintaan komentar berulang kali.

Namun Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa Hasina tampaknya memutuskan untuk mengundurkan diri setelah pertemuan dengan para pemimpin pasukan keamanan.

Dia kemudian meminta izin dalam waktu singkat dari New Delhi untuk datang ke India sementara pihak berwenang Bangladesh secara bersamaan meminta izin penerbangan. Menurut informasi terakhir, dia masih berada di India.

Hasina, yang telah memerintah Bangladesh selama 20 dari 30 tahun terakhir, terpilih kembali untuk masa jabatan keempat pada Januari lalu, setelah menangkap ribuan pemimpin dan pekerja oposisi. Kemudian Pemilu itu diboikot oleh para oposisi utamanya. (theguardian/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya