Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Hoaks Buat Inggris Terpuruk, Ini Kronologinya

Cahya Mulyana
05/8/2024 08:40
Hoaks Buat Inggris Terpuruk, Ini Kronologinya
Ratusan orang telah ditahan selama kerusuhan terburuk dalam 13 tahun terakhir di Inggris Raya(PA)

INGGRIS sedang mengalami gelombang kerusuhan terburuk dalam 13 tahun. Demonstran sayap kanan yang menargetkan pencari suaka dan komunitas etnis minoritas di seluruh negeri Ratu Elizabeth.

Badai disinformasi antimuslim di media sosial telah memicu kekerasan islamofobia dan sayap kanan setelah serangan penusukan fatal di kota tepi laut Inggris utara Southport pada 29 Juli.

Laporan palsu atau hoaks yang disebarkan oleh akun-akun media sosial sayap kanan ekstrem mengklaim tersangka adalah seorang Muslim dan seorang migran, yang tercermin dalam nyanyian-nyanyian penuh kebencian Islamofobia dari massa.

Baca juga : Inggris Genting, 150 Orang Ditangkap 

Polisi sejauh ini mengatakan tersangka adalah seorang pria berusia 17 tahun yang lahir di Cardiff, ibu kota Wales, dan tinggal di sebuah desa dekat Southport.

Kronologi

Pada 29 Juli, di kota tepi laut Southport, barat laut Inggris, tiga gadis berusia enam, tujuh, dan sembilan tahun ditikam hingga tewas. Satu hari setelahnya, kerusuhan meletus di Southport semalam. 

Massa yang berjumlah hingga 300 orang, termasuk anggota English Defense League atau kelompok sayap kanan antimuslim, menargetkan sebuah masjid di kota itu, menyerang polisi, membakar mobil, dan merusak properti, menyebabkan sedikitnya 50 petugas terluka. Polisi Merseyside menangkap empat orang.

Baca juga : 90 Orang Ditangkap Selama Demonstrasi Meluas di Inggris

Kemudian pada 31 Juli, kerusuhan menyebar ke Newton Heath, di Manchester utara. Para perusuh menargetkan sebuah hotel Holiday Inn yang diyakini menampung para pencari suaka, melemparkan rudal ke polisi dan menyerang seorang pengemudi bus. 

Di Hartlepool, lebih dari 100 orang bentrok dengan polisi, beberapa di antaranya meneriakkan cercaan antiislam. Adegan kekerasan juga terjadi di luar Downing Street di London, dengan para perusuh menyerang polisi dan melemparkan suar, yang mengakibatkan lebih dari 100 orang ditangkap. 

Massa yang berjumlah sekitar 200 orang berkumpul di luar sebuah hotel di Aldershot yang menampung para pencari suaka. Pada 2 Agustus, di Sunderland menyaksikan kerusuhan panjang di pusat kotanya. Sebuah mobil dan Kantor Konsultasi Warga dibakar, melukai beberapa petugas polisi.

Baca juga : Disulut Hoaks, Demonstrasi Meluas di Inggris

Sehari berselang, unjuk rasa sayap kanan menyebar ke lebih banyak kota di Inggris dan Belfast, Irlandia Utara, yang mengakibatkan lebih dari 100 penangkapan. Pada Sabtu (3/8) kekerasan terus meningkat. 

Di kota Rotherham di wilayah utara, ratusan demonstran sayap kanan merusak Holiday Inn Express yang menampung para pencari suaka. Para demonstran melemparkan batu bata ke arah polisi, memecahkan jendela hotel, dan membakar tempat sampah. 

Asisten Kepala Polisi Lindsey Butterfield dari Kepolisian South Yorkshire mengutuk para perusuh dan mereka yang menyebarkan informasi yang salah secara daring. Setidaknya 10 petugas terluka, termasuk satu orang yang tidak sadarkan diri.

Baca juga : Rusuh Wamena, Polri: Kami Bertindak Sesuai Protap

Kerusuhan meluas

Selain kekacauan di Rotherham, protes pecah di Bolton, Greater Manchester, Middlesbrough, dan kota-kota lainnya. Di Bolton, polisi mengeluarkan perintah pembubaran saat ratusan demonstran dan penentang demonstran bentrok, saling melempar rudal dan meningkatkan ketegangan. 

Di Middlesbrough, 300 pengunjuk rasa menerobos garis polisi di pusat kota, melemparkan proyektil dan merusak mobil, mobil polisi, dan gedung. Dewan Kepala Kepolisian Nasional mengumumkan pengerahan 4.000 petugas tambahan di seluruh negeri untuk menangani gangguan yang meluas.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengutuk penargetan komunitas Muslim dan komunitas etnis minoritas lainnya, termasuk serangan terhadap masjid, dan mengecam kekerasan yang tidak berperikemanusiaan oleh orang-orang yang menunjukkan hormat ala Nazi.

Kepolisian South Yorkshire merilis pernyataan yang mengutuk keras tindakan kekerasan di Rotherham. "Mereka yang hanya berdiri dan menonton kerusuhan itu benar-benar terlibat dalam hal ini," kata Asisten Kepala Polisi Butterfield. 

Polisi menekankan bahwa orang-orang yang menyebarkan kebencian dan misinformasi daring harus bertanggung jawab atas tindakan menghasut kekerasan.

Saat Inggris bergulat dengan demonstrasi penuh kekerasan ini, lebih dari 140 orang telah ditangkap sejak Sabtu (3/8) malam. Situasi masih tidak stabil, dengan pihak berwenang dalam keadaan siaga tinggi untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya