Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Israel Jatuhkan Tiga Bom ke Kerumunan di Gaza

Ferdian Ananda
04/8/2024 14:55
Israel Jatuhkan Tiga Bom ke Kerumunan di Gaza
Puluhan orang meregang nyawa setelah Israel menjatuhkan tiga bom di sekolah, di Gaza, Palestina.(Aljazeera)

SEBANYAK 15 orang tewas akibat serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Gaza tengah. Tiga bom dijatuhkan di sekolah tersebut ketika tim penyelamat dan sukarelawan di dalam fasilitas tersebut berusaha membantu orang-orang melarikan diri dari bawah reruntuhan.

"Banyak orang lainnya terluka dalam serangan terhadap sekolah Hamama di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza,” lapor kantor berita resmi Palestina, Wafa, dilansir dari Aljazeera, Minggu (4/8).

Dilaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah pada Sabtu (3/8), Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan bahwa tiga bom dijatuhkan di sekolah tersebut ketika tim penyelamat dan sukarelawan di dalam fasilitas tersebut berusaha membantu orang-orang melarikan diri dari bawah reruntuhan.

Baca juga : Mogok Nasional di Tepi Barat setelah Ismail Haniyeh Dibunuh

“Ketiga bom itu menghancurkan fasilitas tersebut sepenuhnya. Ini adalah taktik yang banyak digunakan militer Israel di masa lalu. Militer menjatuhkan bom yang merusak sebagian fasilitas yaitu pusat evakuasi, menewaskan sejumlah orang dan kemudian dalam beberapa menit menjatuhkan bom lainnya,” ujarnya.

Militer Israel mengatakan sekolah itu digunakan sebagai pusat komando Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza, untuk menyembunyikan pejuang dan memproduksi senjata.

Hamas membantah tuduhan Israel bahwa mereka beroperasi dari fasilitas sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Kelompok tersebut mengutuk serangan Israel terhadap sekolah tersebut dan mengatakan bahwa tentara pendudukan menggunakan kebohongan sebagai alasan untuk menargetkan warga sipil yang tidak berdaya di Gaza.

Baca juga : Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka

Dalam rekaman yang diverifikasi Aljazeera, korban serangan Israel terlihat tiba di Rumah Sakit al-Ahli. Di antara korban luka terdapat anak-anak, beberapa di antaranya tampak tidak sadarkan diri, ketika staf medis berusaha mati-matian untuk merawat mereka.

Suasana di rumah sakit itu kacau balau, dengan beberapa orang yang terluka tergeletak di lantai sementara warga Palestina yang berduka berjajar di koridor. Menurut kesaksian salah satu korban luka, penggerebekan dilakukan tanpa peringatan.

"Sebelumnya pada Sabtu kemarin, serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan enam orang di sebuah rumah di wilayah selatan Rafah dan dua lainnya di Kota Gaza," kata pejabat kesehatan Gaza.

Baca juga : Warga Palestina Protes Perlakukan Biadab Israel

Tentara Israel mengatakan pasukannya telah menyerang para pejuang dan menghancurkan infrastruktur Hamas di Rafah dan tempat lain dalam serangan tersebut.

Di Tepi Barat yang diduduki, dua serangan Israel menewaskan sembilan pejuang, termasuk seorang komandan lokal Hamas pada Sabtu. Pernyataan Hamas menambahkan bahwa salah satu dari mereka yang tewas adalah komandan brigade Tulkarem, sementara sekutunya, Jihad Islam, mengatakan empat orang yang tewas dalam serangan itu adalah pejuangnya.

Negosiasi Buntu

Baca juga : Hamas Mulai Cari Pengganti Haniyeh

Sumber otoritas bandara Mesir menyatakan bahwa serangan terbaru ini terjadi ketika delegasi tingkat tinggi Israel melakukan kunjungan singkat ke Kairo pada Sabtu dalam upaya untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata di Gaza.

"Delegasi tersebut kembali ke Israel beberapa jam kemudian," kata media Israel.

Peluang terjadinya terobosan tampaknya kecil karena ketegangan regional meningkat menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7), sehari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan Fuad Shukr, seorang komandan militer penting dari kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah, sekutu Hamas.

Kematian Haniyeh adalah salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas ketika perang Gaza mendekati bulan kesebelas, dan hal ini memicu kekhawatiran bahwa konflik di Gaza akan berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.

Hamas dan Iran sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan terhadap Haniyeh dan berjanji akan membalasnya. Israel tidak mengaku atau menyangkal bertanggung jawab atas kematian tersebut. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya