Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
SEBANYAK 15 orang tewas akibat serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Gaza tengah. Tiga bom dijatuhkan di sekolah tersebut ketika tim penyelamat dan sukarelawan di dalam fasilitas tersebut berusaha membantu orang-orang melarikan diri dari bawah reruntuhan.
"Banyak orang lainnya terluka dalam serangan terhadap sekolah Hamama di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza,” lapor kantor berita resmi Palestina, Wafa, dilansir dari Aljazeera, Minggu (4/8).
Dilaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah pada Sabtu (3/8), Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan bahwa tiga bom dijatuhkan di sekolah tersebut ketika tim penyelamat dan sukarelawan di dalam fasilitas tersebut berusaha membantu orang-orang melarikan diri dari bawah reruntuhan.
Baca juga : Mogok Nasional di Tepi Barat setelah Ismail Haniyeh Dibunuh
“Ketiga bom itu menghancurkan fasilitas tersebut sepenuhnya. Ini adalah taktik yang banyak digunakan militer Israel di masa lalu. Militer menjatuhkan bom yang merusak sebagian fasilitas yaitu pusat evakuasi, menewaskan sejumlah orang dan kemudian dalam beberapa menit menjatuhkan bom lainnya,” ujarnya.
Militer Israel mengatakan sekolah itu digunakan sebagai pusat komando Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza, untuk menyembunyikan pejuang dan memproduksi senjata.
Hamas membantah tuduhan Israel bahwa mereka beroperasi dari fasilitas sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Kelompok tersebut mengutuk serangan Israel terhadap sekolah tersebut dan mengatakan bahwa tentara pendudukan menggunakan kebohongan sebagai alasan untuk menargetkan warga sipil yang tidak berdaya di Gaza.
Baca juga : Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Dalam rekaman yang diverifikasi Aljazeera, korban serangan Israel terlihat tiba di Rumah Sakit al-Ahli. Di antara korban luka terdapat anak-anak, beberapa di antaranya tampak tidak sadarkan diri, ketika staf medis berusaha mati-matian untuk merawat mereka.
Suasana di rumah sakit itu kacau balau, dengan beberapa orang yang terluka tergeletak di lantai sementara warga Palestina yang berduka berjajar di koridor. Menurut kesaksian salah satu korban luka, penggerebekan dilakukan tanpa peringatan.
"Sebelumnya pada Sabtu kemarin, serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan enam orang di sebuah rumah di wilayah selatan Rafah dan dua lainnya di Kota Gaza," kata pejabat kesehatan Gaza.
Baca juga : Warga Palestina Protes Perlakukan Biadab Israel
Tentara Israel mengatakan pasukannya telah menyerang para pejuang dan menghancurkan infrastruktur Hamas di Rafah dan tempat lain dalam serangan tersebut.
Di Tepi Barat yang diduduki, dua serangan Israel menewaskan sembilan pejuang, termasuk seorang komandan lokal Hamas pada Sabtu. Pernyataan Hamas menambahkan bahwa salah satu dari mereka yang tewas adalah komandan brigade Tulkarem, sementara sekutunya, Jihad Islam, mengatakan empat orang yang tewas dalam serangan itu adalah pejuangnya.
Negosiasi Buntu
Baca juga : Hamas Mulai Cari Pengganti Haniyeh
Sumber otoritas bandara Mesir menyatakan bahwa serangan terbaru ini terjadi ketika delegasi tingkat tinggi Israel melakukan kunjungan singkat ke Kairo pada Sabtu dalam upaya untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata di Gaza.
"Delegasi tersebut kembali ke Israel beberapa jam kemudian," kata media Israel.
Peluang terjadinya terobosan tampaknya kecil karena ketegangan regional meningkat menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7), sehari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan Fuad Shukr, seorang komandan militer penting dari kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah, sekutu Hamas.
Kematian Haniyeh adalah salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas ketika perang Gaza mendekati bulan kesebelas, dan hal ini memicu kekhawatiran bahwa konflik di Gaza akan berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.
Hamas dan Iran sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan terhadap Haniyeh dan berjanji akan membalasnya. Israel tidak mengaku atau menyangkal bertanggung jawab atas kematian tersebut. (I-2)
LANGKAH sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris yang mulai menunjukkan keseriusan untuk mengakui Palestina dinilai sebagai perkembangan penting.
Menyusul langkah Prancis dan Inggris, Kanada juga akan mengumumkan pengakuan Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September mendatang.
Kedutaan Besar Israel mengkritik langkah Kanada untuk mengakui negara Palestina pada September mendatang.
KONFERENSI dua hari yang digelar di markas besar PBB, New York, telah menghasilkan sebuah kerangka kerja baru untuk mewujudkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
PRANCIS, Inggris dan sejumlah negara lain mulai menunjukkan komitmen yang lebih nyata dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
Inggris berencana mengakui Negara Palestina paling cepat pada September.
Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas mengatakan tujuh warga Gaza meninggal dunia akibat malnutrisi.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved