Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PARA demonstran pro-Palestina di luar Union Station di Washington, DC, telah menurunkan dan membakar bendera AS sebagai bentuk protes terhadap kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Para demonstran juga memasang bendera Palestina di tiang bendera di luar Union Station.
Kru CNN yang berada di lokasi melaporkan setidaknya ada tiga orang yang ditahan oleh polisi. Kerumunan mengikuti mereka saat mereka dibawa pergi sambil berteriak, “Biarkan mereka pergi!”
Baca juga : Jelang Pidato Benjamin Netanyahu di Kongres AS, Ribuan Orang Turun ke Jalan
Demonstran juga membakar boneka papier mâché Netanyahu dengan misil AS keluar dari bagian pribadinya.
Banyak demonstran kini mulai meninggalkan lokasi.
Baca juga : Protes Netanyahu Datang, 400 Yahudi AS Bertahan di Gedung Kongres
Di dalam ruangan kongres, Perwakilan Demokrat Rashida Tlaib, satu-satunya anggota kongres keturunan Palestina-Amerika, mengangkat sebuah plakat hitam-putih selama pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang di satu sisi bertuliskan: “Penjahat Perang” dan di sisi lainnya bertuliskan: “Bersalah atas Genosida.”
Dia tetap duduk sepanjang pidato.
Perwakilan Republik Anna Paulina Luna, seorang anggota kongres sayap kanan, mendekati dan duduk di samping Tlaib serta melakukan interaksi singkat dengan Tlaib selama pidato tersebut.
Baca juga : Borrell Kecam Pembangkangan Israel Perluas Kiriman Bantuan ke Gaza
Perwakilan Demokrat Steny Hoyer menyebut penggunaan plakat oleh Tlaib sebagai “tidak tepat.”
“Saya tidak berpikir plakat itu pantas, saya pikir itu tidak tepat,” kata Hoyer. “Masalahnya bukanlah plakat atau Rashida Tlaib; masalahnya adalah aliansi antara Amerika Serikat (dan Israel).”
Hoyer, seorang pendukung lama Israel, menyebut pidato Netanyahu di Kongres baik, tetapi mengakui bahwa beberapa bagian mungkin tidak diperlukan.
“Saya pikir dia benar dalam premis dasar bahwa Amerika Serikat dan (Israel) adalah sekutu yang sangat dekat... Premisnya bahwa kita perlu mengalahkan Hamas adalah benar-benar benar,” kata Hoyer, tanpa menjelaskan bagian mana dari pidato Netanyahu yang dianggapnya tidak perlu. (CNN/Z-3)
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
Keputusan dibuat setelah berbagai kontak dengan para mitra, mengingat perkembangan konflik yang sangat mengkhawatirkan, di antaranya dari perspektif kemanusiaan.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Presiden AS Donald Trump menyatakan terjadi 'kelaparan nyata' di Gaza. Berbeda dengan pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Seorang perempuan berusia 70-an ditangkap otoritas keamanan Israel karena diduga merencanakan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Donald Trump dikabarkan kaget dengan serangan militer Israel yang menargetkan gereja Katolik di Gaza dan gedung pemerintahan Suriah.
Israel menyesal atas insiden serangan yang menghantam satu-satunya gereja Katolik di Gaza.
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
JAKSA ICC Karim Khan diperingatkan pada Mei bahwa jika surat perintah penangkapan untuk PM Israel Benjamin Netanyahu tidak dicabut, ia dan ICC akan dihancurkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved