Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jelang Pidato Benjamin Netanyahu di Kongres AS, Ribuan Orang Turun ke Jalan

Basuki Eka Purnama
25/7/2024 03:42
Jelang Pidato Benjamin Netanyahu di Kongres AS, Ribuan Orang Turun ke Jalan
Demonstran pro-Palestina berhadapan dengan polisi di dekat Gedung Capitol, Washington, AS.(AFP/Matthew Hatcher)

RIBUAN pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul untuk melakukan unjuk rasa massal di Washington, beberapa jam sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan menyampaikan pidato di Kongres Amerika Serikat (AS).

Meskipun pidato tersebut dijadwalkan akan dimulai pukul 14.00 setempat (Kamis dini hari WIB), para pendemo mulai berkumpul beberapa jam sebelumnya.

Pada pukul 10:00 waktu setempat, (21.00 WIB), sebanyak beberapa ribu orang telah berkumpul di Pennsylvania Avenue - jalan utama menuju gedung Capitol (kantor Kongres).

Baca juga : AS Puji Netanyahu Tunda Reformasi Peradilan Usai Diancam Mogok Massal

Jumlah orang yang datang semakin bertambah dari menit ke menit dan jalanan menjadi semakin padat menuju ke Kongres. Pihak berwenang telah menutup sejumlah jalan sekitar.

Jumlah penegakan hukum yang dikerahkan meningkat di wilayah tersebut termasuk satu helikopter polisi yang berpatroli di udara.

Para pengunjuk rasa telah menyiapkan panggung beberapa blok jauhnya dari gedung Capitol tempat para pembicara berpidato di depan majelis.

Baca juga : Strategi Ulur Waktu Netanyahu

Para pengunjuk rasa memegang bendera Palestina dan membawa spanduk seperti 'Gencatan senjata sekarang', 'Bebaskan Palestina', 'Hentikan Semua Bantuan Militer AS untuk Israel', dan 'Akhiri Apartheid, Akhiri Pendudukan'.

Para pengunjuk rasa datang dari beragam kelompok, termasuk sejumlah orang Yahudi.

Protes yang lebih kecil terlihat di seluruh Washington.

Baca juga : Protes Netanyahu Datang, 400 Yahudi AS Bertahan di Gedung Kongres

Netanyahu tiba di Washington, Senin (22/7), untuk mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pejabat AS, termasuk dengan Presiden Joe Biden dan penantangnya dari Partai Republik Donald Trump, serta untuk berpidato di sesi gabungan Kongres.

Karena mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak awal Oktober 2023.

Sebanyak lebih dari 38.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, sementara lebih dari 89.400 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama lebih dari sembilan bulan sejak serangan, sebagian besar wilayah Jalur Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya