Selasa 28 Maret 2023, 10:31 WIB

AS Puji Netanyahu Tunda Reformasi Peradilan Usai Diancam Mogok Massal

Cahya Mulyana | Internasional
AS Puji Netanyahu Tunda Reformasi Peradilan Usai Diancam Mogok Massal

GIL COHEN-MAGEN / AFP
Aparat keamanan Israel menyemprotkan water canon untuk membubarkan demonstrasi di Tel Aviv, Israel, Senin (27/3/2023).

 

AMERIKA Serikat (AS) menyambut baik pengumuman Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menangguhkan rencana perombakan sistem peradilan di negara itu.

“Kompromi itu persis seperti yang kami minta," kata Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Berbicara tak lama setelah Netanyahu memutuskan langkah itu, Jean-Pierre mengatakan pemerintahan Joe Biden mendesak pemimpin Israel untuk merekatkan dua blok besar yang terbelah isu tersebut.

Baca juga: Pecat Menteri Pertahanan, Netanyahu Dihujani Aksi Protes

Tunda Pengesahan UU Reformasi Peradilan 

Netanyahu menunda pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang reformasi peradilan beberapa jam setelah Serikat Pekerja Utama Israel menyerukan pemogokan massal.

"Dari rasa tanggung jawab nasional, dari keinginan untuk mencegah perpecahan di antara rakyat kita, saya telah memutuskan untuk menghentikan pembacaan kedua dan ketiga RUU itu," katanya dalam sidang di parlemen.

Legislatif Israel, yang dikenal sebagai Knesset, akan reses minggu depan untuk liburan Paskah. Usai pengumuman Netanyahu pada Senin (27/3), itu serikat pekerja utama Israel membatalkan pemogokan massal sebagai buntut penolakan RUU tersebut.

Baca juga: Dua Tentara Israel Terluka dalam Penembakan Kelompok Bersenjata Palestina

"Pemogokan yang saya umumkan pagi ini akan berakhir," kata Ketua Serikat Buruh Israel Histadrut, Arnon Bar-David.

Kelompok Buruh Puji Tunda Pengesahan UU Peradilan 

Sementara kelompok buruh lain, dia memuji Netanyahu atas langkah tersebut dan menawarkan masukan yang solutif.

Sebelumnya dia mengeluarkan ultimatum pemogokan massal pada Senin (27/3), pagi. "Kembalikan kewarasan negara. Jika Anda tidak mengumumkan dalam konferensi pers hari ini bahwa Anda berubah pikiran, kami akan mogok," kata Bar-David.

Baca juga: Israel Buka Tender Permukiman Ilegal lagi, Palestina Kecam Keras

Seruan untuk melakukan pemogokan massal sangat jarang terjadi di Israel. Para buruh Israel meneriakkan demokrasi dan membawa bendera negara mereka dalam demonstrasi menolak RUU yang berisi penghilangan sejumlah kekuasaan hakim Mahkamah Agung.

Menyusul keputusan Netanyahu itu, rencana penutupan Bandara Internasional Ben-Gurion Tel Aviv oleh para pekerjanya juga telah ditangguhkan. Sebelumnya Presiden Israel Isaac Herzog telah mendesak pemerintah untuk menghentikan perombakan yudisial melalui RUU tersebut.

"Demi persatuan rakyat Israel, demi tanggung jawab, saya meminta Anda untuk segera menghentikan proses legislatif," katanya di Twitter.

Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan  

Seruan Herzog mengikuti demonstrasi besar-besaran selama akhir pekan yang membuat puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan setelah Netanyahu memecat Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant. Dia telah berbicara menentang rencana kontroversial yang digulirkan Netanyahu itu dalam merombak sistem peradilan.

Saat berita pemecatannya menyebar, puluhan ribu pengunjuk rasa, banyak yang mengibarkan bendera Israel di Tel Aviv dan Yerusalem. Massa berkumpul di luar kediaman Netanyahu di Yerusalem menyuarakan penentangan pengesahan RUU itu.

Baca juga: Israel Kembali Larang Warga Palestina Masuki Masjid Al-Aqsa

RUU itu memberikan lebih banyak kendali kepada politisi dan mengurangi peran Mahkamah Agung yang menimbulkan kecaman dari publik. Amerika Serikat juga tidak menyetujuinya.

Bakal regulasi itu disebut mengancam demokrasi Israel. Tetapi Netanyahu berpendapat perubahan itu diperlukan untuk menyeimbangkan kekuasaan anggota parlemen dan peradilan.

Jaksa Agung Gali Baharav-Miara menuduh Netanyahu melakukan intervensi publik ilegal dalam proses adopsi reformasi peradilan. Diduga RUU itu dipaksakan Netanyahu karena tengah dililit dugaan tindak pidana korupsi. (AFP/Cah/S-4)

Baca Juga

Ist

Pengamat: Capaian Indonesia di KTT MSG 2023 Patut Diapresiasi

👤Media Indonesia 🕔Jumat 22 September 2023, 21:58 WIB
Negara berdaulat hanya bisa diakui jika memiliki pemerintahan yang berdaulat, memiliki wilayah, rakyat, dan mampu menjalin hubungan...
AFP/Behrouz Mehri.

PBB Minta Iran Batalkan RUU Hijab yang Tingkatkan Hukuman

👤Wisnu Arto Subari 🕔Jumat 22 September 2023, 21:02 WIB
PBB meminta pihak berwenang Iran membatalkan undang-undang baru yang secara dramatis meningkatkan hukuman bagi perempuan yang melanggar...
AFP.

Xi Jinping Bertemu Assad, Tiongkok Umumkan Kemitraan Strategis dengan Suriah

👤Wisnu Arto Subari 🕔Jumat 22 September 2023, 20:31 WIB
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengumumkan kemitraan strategis dengan Suriah pada Jumat (22/9/2023) saat melakukan pembicaraan dengan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya