Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOMITE Palang Merah Internasional mengatakan 22 orang tewas akibat serangan tentara Israel yang menghancurkan kantornya di Gaza pada Jumat, (21/6).
Baku tembak di perbatasan Lebanon antara Israel dan kelompok militan kuat Hizbullah yang didukung Iran juga meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini, meningkatkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa permusuhan lintas batas tidak boleh mengubah Lebanon menjadi Gaza lain dan memperingatkan risiko memicu bencana di luar imajinasi.
Baca juga : PBB: Dunia Hanya Menyaksikan Kematian dan Kehancuran Gaza
Peringatannya disampaikan ketika Israel meningkatkan serangannya di Jalur Gaza, di mana satu rumah sakit di Kota Gaza melaporkan sedikitnya 30 orang tewas.
Lebih jauh ke selatan, ICRC mengatakan 22 jenazah dan 45 orang terluka dibawa ke rumah sakit lapangan Palang Merah setelah penembakan dengan proyektil kaliber berat di dekat kantornya di Gaza, yang dikelilingi oleh para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda.
“Penembakan yang sangat dekat dengan bangunan kemanusiaan membahayakan nyawa warga sipil dan pekerja kemanusiaan,” kata ICRC melalui platform media sosial X.
Baca juga : Iran Nyatakan Israel Pecundang Terbesar Jika Perangi Hizbullah
Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas menyalahkan Israel atas penembakan tersebut, dengan mengatakan ada 25 orang tewas dan 50 orang terluka di daerah Al-Mawasi dekat kantor ICRC, tidak jauh dari Rafah.
Seorang juru bicara Angkatan Pertahanan Israel tidak mengakui adanya peran apa pun dalam insiden tersebut namun mengatakan bahwa insiden tersebut sedang ditinjau.
Di bagian utara Jalur Gaza, direktur rumah sakit Al-Ahli di Kota Gaza, seperti dikutip oleh kementerian kesehatan wilayah tersebut, melaporkan 30 orang tewas dalam serangan tersebut.
Baca juga : Hizbullah Ancam Israel dan Siprus Jika Perang Gaza Meluas
"Ini merupakan hari yang sulit dan brutal di Kota Gaza. Sejauh ini, sekitar 30 orang syahid telah tiba di Rumah Sakit Al-Ahli Arab,” kata dokter Fadel Naeem seperti dikutip.
Juru bicara badan pertahanan sipil Mahmud Basal mengatakan lima pekerja kota tewas ketika sebuah garasi di kota itu dibom.
Militer Israel melaporkan operasi pada hari Jumat utara dan selatan Koridor Jalur Gaza Tengah.
Baca juga : 17 Orang Tewas dalam Serangan Israel ke Kamp Nuseirat
Operasi di sekitar Gaza bertepatan dengan meningkatnya permusuhan di sepanjang perbatasan Lebanon.
Sekutu Hamas yang berbasis di Lebanon, Hizbullah, mengatakan pihaknya telah menembakkan puluhan roket ke sebuah barak di Israel utara pada hari Kamis sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan di Lebanon selatan.
Israel mengatakan seorang agen Hizbullah tewas dalam serangan itu. Hizbullah juga mengklaim sejumlah serangan terhadap pasukan dan posisi Israel di dekat perbatasan pada hari Jumat, termasuk dua serangan yang menggunakan drone.
Tentara Israel mengatakan telah melakukan beberapa serangan balasan pada kedua hari tersebut.
"Jet Israel pada hari Jumat menyerang struktur militer Hizbullah di daerah Khiam, sebuah pos militer Hizbullah di daerah Meiss El Jabal, dan infrastruktur teroris Hizbullah di daerah Taybeh dan Tallouseh di Lebanon selatan,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Para ahli berbeda pendapat mengenai prospek perang yang lebih luas, hampir sembilan bulan setelah Israel melancarkan kampanye untuk memberantas Hamas di Jalur Gaza.
Di tengah meningkatnya konflik antara Israel dan Hizbullah, militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa rencana serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan tidak ada tempat di Israel yang akan terhindar dari serangan roket mereka jika perang yang lebih luas terjadi dan juga mengancam Siprus, negara tetangga Uni Eropa.
Mengutip retorika permusuhan di kedua belah pihak, Sekjen PBB Guterres mengatakan pada Jumat (21/6) bahwa risiko perang habis-habisan adalah nyata.
“Satu tindakan gegabah (satu kesalahan perhitungan) bisa memicu bencana yang melampaui batas negara, dan sejujurnya, di luar imajinasi,” katanya.
Sekutu Israel, Amerika Serikat, telah menyerukan deeskalasi. (France24/fer?P-5)
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Kelaparan massal melanda Gaza, membuat dokter bekerja dalam kondisi lemah dan pingsan saat bertugas. Lebih dari 900 ribu anak kini menderita kelaparan parah.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved