Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBANYAK 34 orang meninggal setelah mengonsumsi alkohol ilegal beracun di negara bagian Tamil Nadu, India selatan. Beberapa penduduk sakit setelah mengonsumsi minuman keras pada Selasa (18/6) malam di distrik Kallakuruchi.
Setidaknya 80 orang sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit seperti diare. Pejabat setempat mengatakan jumlah korban tewas bisa lebih banyak.
Dua orang telah ditangkap dari kasus minuman keras ilegal itu dan penyelidikan sedang dilakukan. Pihak berwenang juga telah menangguhkan seorang pejabat polisi senior dan sepuluh anggota sayap penegakan larangan negara bagian - yang mengawasi penyelundupan alkohol ilegal karena lalai dalam bertugas.
Baca juga : Pro-Kontra Arab Saudi Buka Toko Alkohol
Puluhan orang meninggal di India setiap tahun setelah meminum alkohol ilegal dari pabrik penyulingan liar. Pembuat minuman keras ilegal sering menambahkan metanol, bentuk alkohol yang sangat beracun untuk meningkatkan kadar alkohol di dalamnya
Jika tertelan dalam jumlah kecil sekalipun, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, dan kematian. Di Kallakuruchi, tersangka diduga menjual minuman keras oplosan tersebut dalam paket melalui penjual lokal.
Mereka yang mengonsumsi alkohol tersebut mengalami gejala seperti pusing, sakit kepala, muntah, mual, sakit perut, dan iritasi mata.
Baca juga : Saudi akan Buka Toko Jual Alkohol ke Diplomat Non-Muslim
Kepala Menteri Tamil Nadu, MK Stalin, telah mengumumkan kompensasi sebesar 1 juta rupee kepada keluarga korban yang meninggal dan 50.000 rupee masing-masing kepada mereka yang dirawat di rumah sakit.
"Mereka yang terlibat dalam kejahatan ini telah ditangkap. Tindakan juga telah diambil terhadap pejabat yang gagal mencegahnya," tulisnya di X.
Namun, partai-partai oposisi mengkritik pemerintah karena gagal membendung alkohol beracun di negara bagian tersebut.
"Kematian akibat minuman keras ilegal dalam dua tahun terakhir di bawah rezim DMK [Dravida Munnetra Kazhagam] telah menjadi masalah Tamil Nadu selama empat dekade, membawa kita kembali ke tahun 1980-an," kata K Annamalai, ketua negara bagian dari Partai Bharatiya Janata (BJP).
Dia menuntut agar menteri yang bertanggung jawab mengawasi penjualan alkohol segera mengundurkan diri. (BBC/P-5)
Minuman ini bisa menyebabkan efek memabukkan, menenangkan, atau mengubah kesadaran, tergantung jumlah yang dikonsumsi.
Bea Cukai Pasuruan memusnahkan lebih dari 8 juta batang rokok ilegal, tembakau iris, dan minuman beralkohol senilai Rp11,3 miliar.
Alkohol dalam minuman ini bersifat psikoaktif, yang dapat memengaruhi sistem saraf dan memberikan efek relaksasi, tetapi juga dapat memabukkan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Para ilmuwan di UCL sedang menguji DMT, bahan aktif dalam ramuan psikedelik tradisional ayahuasca, sebagai pendekatan baru untuk mengurangi konsumsi alkohol bermasalah.
Berikut 8 dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh alkohol:
Ada sekitar 100.000 kasus kanker terkait alkohol dan sekitar 20.000 kematian akibat kanker terkait alkohol di AS setiap tahun. Alkohol merupakan penyebab kanker ketiga di AS.
Alicia Silverstone meyakinkan penggemarnya dia dalam keadaan sehat usai memposting video di TikTok yang menunjukkan dirinya makan buah yang tidak dikenal.
Lebih dari 43.000 spesies laba-laba yang ditemukan di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil yang dianggap berbahaya
SAMPAH puntung rokok seringkali diabaikan dan belum mendapatkan perhatian yang serius dalam diskursus pembuatan kebijakan dalam sektor lingkungan dan kesehatan di Indonesia.
TIM SAR Gabungan mengevakuasi seorang warga Pulau Komodo yang digigit Komodo
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono mengatakan bahwa bromat merupakan zat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved