Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
LEBIH dari 43.000 spesies laba-laba yang ditemukan di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil yang dianggap berbahaya dan kurang dari sepersepuluh persen berakibat fatal bagi manusia, termasuk kematian.
Mengapa hanya sedikit laba-laba yang berbahaya bagi manusia? Hal ini mungkin sebagian besar disebabkan oleh perbedaan ukuran antara manusia dan laba-laba. Racun laba-laba biasanya bekerja pada hewan yang lebih kecil, namun ada racun dari beberapa spesies yang dapat menyebabkan kerusakan kulit pada manusia atau menyebabkan reaksi alergi yang fatal.
Penting untuk dipahami bahwa "kematian akibat gigitan laba-laba" sangat jarang terjadi, karena klinik, pusat pengendalian racun, dan rumah sakit sering kali memiliki beragam antivenom spesifik spesies (antitoksin) untuk mengatasi gigitan tersebut.
Baca juga : Pembunuhan Berencana Februari Diungkap, Perempuan Campur Seblak dengan Racun Tikus
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut ini adalah 5 jenis laba-laba mematikan di dunia.
Jenis Laba-Laba Mematikan di Dunia
1. Laba-laba Jaring Corong (Funnel-web Spiders)
Baca juga : 34 Orang Meninggal di India Setelah Menenggak Miras Oplosan
Atrax kokohus, atau disebut Laba-laba jaring corong termasuk dalam keluarga ordo Araneida yang terkenal dengan jaringnya yang berbentuk corong.
Atrax kokohus adalah salah satu laba-laba coklat besar yang ditakuti di Australia bagian selatan dan timur karena racun yang mereka produksi. Jika digigit secara agresif, laba-laba ini bisa menyebabkan kematian. Salah satunya, sebuah kasus ditemukan pada tahun 1920-an di kawasan Sydney.
2. Laba-laba Punggung Merah (Redback Spider)
Baca juga : Mengapa Puntung Rokok Jadi Sampah Paling Beracun di Dunia?
Berasal dari Australia, spesies laba-laba ini telah menyebar ke negara-negara seperti Selandia Baru, Belgia dan Jepang melalui ekspor wine. Laba-laba merah sering membangun sarang di dedaunan atau tandan anggur dan di lingkungan perkotaan.
Walaupun tidak agresif, laba-laba betina akan menggigit jika merasa telurnya terancam atau terjebak di pakaian manusia. Gigitan bisa terjadi secara tidak sengaja dan menimbulkan gejala seperti nyeri, keringat berlebih, detak jantung cepat, dan pembengkakan kelenjar.
Meski demikian, kematian manusia terakhir yang disebabkan oleh racun laba-laba punggung merah terjadi pada tahun 1956.
Baca juga : Pria 39 Tahun Dievakuasi SAR Kena Gigitan Komodo
3. Laba-laba Janda Merah (Red Widow Spider)
Laba-laba janda merah mempunyai warna merah yang khas pada kepala, kaki, dan perutnya. Beberapa memiliki tanda merah di bawah perutnya, berbentuk jam pasir atau segitiga.
Gigitan laba-laba ini jarang berakibat fatal karena racunnya relatif kecil. Namun pada anak kecil, orang lanjut usia, dan orang dengan gangguan kesehatan lebih sensitif dan dapat menimbulkan efek seperti nyeri, kram, dan mual.
Saat ini, laba-laba janda merah tinggal di semak belukar di Florida tengah dan Selatan. Namun, beberapa ahli yakin kisarannya mungkin akan terus bertambah.
4. Laba-laba Janda Coklat (Brown Widow Spider)
Laba-laba janda coklat adalah spesies mematikan yang berasal dari Afrika, tetapi tersebar di banyak belahan dunia, termasuk California selatan, Karibia, Pantai Teluk AS, Jepang, Afrika Selatan, Madagaskar, Australia, dan Spirus.
Laba-laba ini sering bersarang di bangunan gedung, ban bekas, kolong mobil, juga di semak-semak dan pepohonan. Laba-laba ini mempunyai racun dua kali lebih kuat dibandingkan laba-laba janda hitam.
Namun spesies ini tidak agresif dan biasanya menyuntikkan sedikit racun saat menggigit. Tercatat dua kematian di Madagaskar pada awal tahun 1990an akibat gigitan janda coklat.
5. Laba-Laba Kantung Kuning
Laba-laba kantung kuning adalah Clubionids, famili laba-laba (ordo Araneida) yang memiliki panjang tubuh 3 hingga 15 mm (sekitar 0,12 hingga 0,6 inci) dan membangun tabung sutra di bawah batu, dedaunan, atau rumput.
Racun laba-laba ini bersifat sitotoksik dan dapat menyebabkan lesi (cedera) nekrotik. Namun, cedera seperti ini jarang terjadi pada korban gigitan.
Meski demikian, kemerahan dan bengkak di lokasi gigitan adalah reaksi yang umum terjadi. Laba-laba kantung kuning bukanlah makhluk yang jinak. Misalnya, laba-laba kantung kuning betina mungkin akan menggigit saat melindungi telurnya.
Alicia Silverstone meyakinkan penggemarnya dia dalam keadaan sehat usai memposting video di TikTok yang menunjukkan dirinya makan buah yang tidak dikenal.
34 orang meninggal setelah mengonsumsi alkohol ilegal beracun di negara bagian Tamil Nadu, India selatan.
SAMPAH puntung rokok seringkali diabaikan dan belum mendapatkan perhatian yang serius dalam diskursus pembuatan kebijakan dalam sektor lingkungan dan kesehatan di Indonesia.
TIM SAR Gabungan mengevakuasi seorang warga Pulau Komodo yang digigit Komodo
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono mengatakan bahwa bromat merupakan zat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved