Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Ternyata Kentang Bisa Beracun! Ini Cara Aman Menyimpannya

 Gana Buana
28/7/2025 21:07
Ternyata Kentang Bisa Beracun! Ini Cara Aman Menyimpannya
Ciri kentang beracun(Freepik)

Kentang adalah salah satu bahan makanan favorit banyak orang karena kaya nutrisi, mudah diolah, dan mengenyangkan. Namun, tahukah Anda bahwa kentang bisa menjadi beracun jika tidak disimpan dan diolah dengan benar?

Kandungan senyawa berbahaya seperti solanin dapat menyebabkan keracunan, bahkan berisiko fatal dalam kasus ekstrem.

Berikut penjelasan lengkap dan cara aman menyimpan serta mengolah kentang agar tetap sehat dan aman dikonsumsi.

Apa Itu Solanin dan Mengapa Kentang Bisa Beracun?

Solanin adalah senyawa glycoalkaloid alami yang ditemukan pada kentang, terutama di bagian kulit, mata (tunas), dan area berwarna hijau. Senyawa ini merupakan bagian dari mekanisme pertahanan alami tanaman terhadap hama, namun bisa beracun bagi manusia dalam kadar tinggi.

Menurut EFSA (European Food Safety Authority), kadar glycoalkaloid yang melebihi 100 mg/kg pada kentang segar dianggap berisiko bagi kesehatan. Gejala keracunan solanin meliputi mual, muntah, diare, nyeri perut, dan gangguan saraf.

Ciri-Ciri Kentang yang Sudah Tidak Aman Dimakan

  • Kulit kentang berwarna hijau: menunjukkan adanya klorofil dan kemungkinan tinggi kandungan solanin.
  • Bertunas: tunas atau mata kentang mengandung konsentrasi glycoalkaloid yang tinggi.
  • Lembek, keriput, atau berjamur: tanda kentang sudah rusak dan sebaiknya dibuang.
  • Rasa pahit atau terbakar di mulut: bisa jadi pertanda adanya senyawa racun.

Cara Menyimpan Kentang Agar Tidak Beracun

Agar kentang tetap segar dan tidak beracun, ikuti tips penyimpanan berikut:

  1. Simpan di tempat sejuk, gelap, dan kering (idealnya suhu 5–8°C).
  2. Hindari sinar matahari langsung atau cahaya lampu karena dapat memicu proses fotosintesis dan pembentukan solanin.
  3. Jangan simpan bersama bawang merah/putih karena mempercepat pembusukan.
  4. Gunakan wadah terbuka atau kantong kertas agar kentang mendapat ventilasi yang baik.

Cara Mengolah Kentang Agar Aman Dikonsumsi

  1. Kupas kulit kentang sebelum dimasak, karena kulit merupakan tempat konsentrasi solanin tertinggi.
  2. Buang bagian hijau dan tunas secara menyeluruh. Potong bagian yang mencurigakan dengan tebal.
  3. Masak dengan suhu tinggi (≥170°C), seperti menggoreng atau memanggang. Ini membantu mengurangi kandungan glycoalkaloid.
  4. Hindari merebus kentang lalu menggunakan airnya kembali, karena racun bisa larut dalam air.

Apakah Masih Bisa Dikonsumsi Jika Bertunas?

Jika tunas masih kecil dan kentang tidak lembek, Anda boleh mengkonsumsinya dengan syarat membuang tunas dan area sekitarnya secara menyeluruh. Namun, jika jumlah tunas banyak, kentang sudah hijau atau berkeriput, sebaiknya buang saja untuk keamanan.

Kesimpulan

Kentang tetap bisa menjadi pilihan makanan sehat asalkan disimpan dan diolah dengan benar. Hindari kentang yang sudah hijau, bertunas, atau rusak. Gunakan teknik memasak yang tepat dan simpan di tempat yang sesuai untuk mencegah timbulnya racun seperti solanin.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda bisa tetap menikmati kentang secara aman dan sehat tanpa khawatir akan bahaya tersembunyi. (Z-10)

Referensi:

  • EFSA - Glycoalkaloids in Potatoes
  • MediaIndonesia.com - Benarkah Kentang Hijau Beracun?
  • EatingWell.com - Is It Safe to Eat Sprouted Potatoes?
  • FoodSafetyNews.com - EFSA on Glycoalkaloid Risks



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya