Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KENTANG, bisa diolah menjadi beragam hidangan lezat. Mudah disimpan, kentang bisa bertahan lama di dapur Anda. Namun, tunas putih yang muncul bisa membuat kentang terlihat kurang menarik. Di tengah harga bahan makanan yang meningkat, membuang kentang tentu bukan pilihan bijak.
Lalu, bagaimana sebaiknya? Apakah kentang bertunas masih aman dikonsumsi? Mari kita cari tahu penyebab, keamanan, dan cara pencegahannya.
Kentang dipanen dari tanah, tetapi bukan berarti ia membutuhkan tanah untuk tumbuh. Faktanya, kelembapan dan kehangatan adalah faktor utama yang mendorong kentang untuk mulai bertunas.
Suhu ideal bagi pertumbuhan kentang sebenarnya lebih rendah dari yang Anda bayangkan, yakni sekitar 20-21°C. Petani Jenny McNally menjelaskan kepada The Irish Times bahwa suhu dalam ruangan di banyak rumah dapat cukup hangat untuk membuat kentang merasa seolah-olah saat itu musim semi.
Bagian kentang yang kita konsumsi adalah akarnya, yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan bunga. Seiring waktu dan dalam lingkungan yang hangat dan lembap, nutrisi dalam akar akan mempercepat proses perkecambahan. Meskipun akarnya dapat dimakan, bagian tanaman lainnya sebenarnya beracun.
Kecambah yang tumbuh mengandung glikoalkaloid, senyawa kimia yang dapat berpotensi beracun bagi manusia. Senyawa ini juga terdapat dalam kentang segar, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit. Semakin banyak kentang yang bertunas, semakin tinggi konsentrasi glikoalkaloid yang terbentuk baik di tunas maupun akarnya.
Menurut National Capital Poison Center, mengonsumsi glikoalkaloid dalam jumlah yang signifikan dapat menyebabkan gejala seperti muntah, sakit perut, diare, sakit kepala, demam, bahkan kematian dalam beberapa kasus.
Namun, tunas kecil biasanya tidak akan membuat Anda memerlukan perawatan darurat. Jika kentang Anda baru mulai bertunas dan akarnya masih terlihat baik, Anda cukup memotong tunas tersebut dan memasak kentang seperti biasa. Tetapi jika tunas tersebut panjang lebih dari satu inci atau kentangnya terlihat mengerut, disarankan untuk membuangnya.
Cara terbaik mencegah kentang bertunas adalah dengan menerapkan teknik penyimpanan yang tepat. Menyimpan kentang di tempat yang sejuk dan kering, seperti dapur atau lemari, secara efektif dapat memperlambat proses perkecambahan dan menjaga kentang agar tetap dalam kondisi baik lebih lama.
Jika kentang Anda disimpan dalam kantong plastik transparan atau kain kasa, disarankan untuk memindahkannya ke dalam kantong kertas. Material yang tidak tembus cahaya ini tidak hanya melindungi kentang dari sinar matahari, tetapi juga meningkatkan aliran udara dan mengurangi kelembapan, yang sangat berguna terutama jika Anda tinggal di daerah beriklim lembap.
Selain tempat penyimpanan kentang, sayuran lain yang disimpan di sekitarnya juga berperan penting. Beberapa jenis sayuran, terutama yang termasuk dalam keluarga bawang, melepaskan senyawa etilen yang dapat mempercepat proses perkecambahan kentang di sekitarnya. Oleh karena itu, pastikan untuk menyimpan kentang dan sayuran lainnya dalam kantong atau wadah yang terpisah agar masa simpannya lebih lama. (Delish/Z-2)
Merebus, menggoreng, atau memanggang kentang tidak efektif mengurangi kadar solanin.
Upaya menggabungkan teknologi smart farming (pertanian cerdas) dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.
KABUPATEN Garut memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada pangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengembangan budidaya kentang yang menjadi komoditas utama
Kelompok Tani Marlundu Desa Partungko Naginjang Samosir bersama Bupati Samosir Vandiko Gultom melakukan panen raya kentang di Desa Partungko Naginjang Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.
Tiga sayuran ini tidak boleh dimakan dalam kondisi mentah karena menggandung zat berbahaya.
Penemuan luar biasa terjadi di Kolombia dengan ditemukannya spesies kalajengking langka, Tityus achilles (T. achilles), yang memiliki kemampuan unik untuk menyemprotkan racunnya.
Peneliti menemukan spesies kalajengking pertama di Amerika Selatan, Tityus achilles, yang memiliki kemampuan unik menyemprotkan racunnya sebagai mekanisme pertahanan.
Pemeriksaan toksikologi forensik untuk mengetahui ada tidaknya zat beracun yang berada dalam jazad korban
Sejak 7 Oktober 2023, pemukim Israel telah membunuh 19 warga Palestina, melukai lebih dari 785 lainnya, dan menggusur 28 komunitas Badui.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved