Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Benarkah Kentang Berwarna Hijau dan Bertunas Mengandung Racun? Ini Penjelasannya

Basuki Eka Purnama
17/6/2025 09:29
Benarkah Kentang Berwarna Hijau dan Bertunas Mengandung Racun? Ini Penjelasannya
Kentang bertunas(msstate.edu)

BELAKANGAN ini beredar kabar di media sosial mengenai meninggalnya pasangan WNI di Jepang yang diduga akibat mengonsumsi kentang bertunas. Informasi itu dikaitkan dengan keracunan senyawa glikoalkaloid seperti solanin dan chaconin yang memang terdapat pada kentang.

Menanggapi hal itu, dosen Supervisor Jaminan Mutu Pangan Sekolah Vokasi IPB University Andi Early Febrinda menjelaskan bahwa informasi tersebut benar adanya dan penting untuk menjadi perhatian masyarakat.

Kentang Bertunas dan Berwarna Hijau Dapat Beracun

Andi menjelaskan bahwa kentang memang mengandung senyawa glikoalkaloid, yaitu solanin dan chaconin, yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan alami tanaman terhadap hama dan penyakit.

MI/HO--Dosen Supervisor Jaminan Mutu Pangan Sekolah Vokasi IPB University Andi Early Febrinda

"Solanin dapat ditemukan di daun, kulit, daging umbi, dan terutama tunas. Kandungan solanin bisa meningkat akibat penyimpanan yang salah, pemanenan kentang yang belum matang, atau paparan cahaya matahari yang terlalu lama," ujarnya saat diwawancarai.

Memasak tidak Menghilangkan Racun

Banyak orang mengira proses memasak dapat menghilangkan racun pada kentang. Namun, Andi menegaskan merebus, menggoreng, atau memanggang kentang tidak efektif mengurangi kadar solanin.

"Penelitian menunjukkan bahwa merebus hanya mampu mengurangi kandungan solanin sekitar 1% saja. Kentang dengan kadar solanin tinggi akan terasa pahit. Gejala keracunan yang dapat muncul antara lain rasa terbakar di mulut, mual, muntah, kram perut, diare, hingga pendarahan internal," jelasnya.

Mengenai bagian kentang yang masih bisa dikonsumsi, Andi menegaskan bahwa tunas dan bagian berwarna hijau harus dibuang. 

"Warna hijau menandakan tingginya kadar solanin. Jika direbus bersama umbinya, senyawa itu bisa menyebar ke seluruh bagian kentang. Oleh karena itu, tunas dan bagian hijau tidak boleh dikonsumsi," tegasnya.

Tips Penyimpanan Kentang yang Aman

Agar kentang tetap aman dikonsumsi, berikut beberapa tips penyimpanan yang disarankan oleh Andi:

  • Simpan kentang di tempat yang sejuk, gelap, dan kering.
  • Jangan konsumsi kentang yang sudah tua, kering, berwarna hijau, atau bertunas.
  • Jika ingin memakan kentang bersama kulitnya, pastikan kentang dalam kondisi segar, tidak bertunas, dan tidak ada bagian hijau.
  • Hindari mengonsumsi kentang yang rasanya pahit.
  • Anak-anak sebaiknya hanya diberikan kentang yang sudah dikupas karena lebih sensitif terhadap racun solanin.
  • Jangan menggunakan kembali air rebusan kentang karena senyawa beracun bisa larut ke dalam air.

"Kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan harus terus ditingkatkan. Hal-hal yang tampak sepele seperti penyimpanan dan pemilihan kentang bisa berdampak serius bagi kesehatan," pungkas Andi. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya