Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan Moskow bisa bersenjata bagi negara-negara yang bermaksud menyerang target-barat. Pernyataan itu mengkritik pengiriman senjata jarak-jauh oleh Barat ke Ukraina.
"Tindakan semacam itu bisa menyebabkan masalah yang sangat serius," kata Putin kepada wartawan asing.
"Jika seseorang berpikir mungkin untuk menyediakan senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kami dan menciptakan masalah bagi kami, mengapa kami tidak berhak menyediakan senjata kelas yang sama ke wilayah dunia tempat akan ada serangan terhadap fasilitas sensitif negara-negara itu?" kata presiden Rusia tersebut.
Baca juga : Rusia dan Amerika Sampai Pada Fase Perang yang Memanas
"Artinya, tanggapan bisa bersifat asimetris. Kami akan memikirkannya."
Putin tidak menyebutkan negara mana yang mungkin akan diberikan senjata oleh Moskow.
Putin menyoroti Jerman, yang baru-baru ini memberi tahu Ukraina bahwa mereka bebas menyerang target di dalam Rusia dengan senjata buatan Jerman jarak-jauh.
"Ketika mereka mengatakan bahwa akan ada lebih banyak peluru yang akan mengenai target di wilayah Rusia, ini pasti merusak hubungan Rusia-Jerman," kata Putin.
Baca juga : AS Berhenti bagi Data Senjata Nuklir dengan Rusia di bawah Perjanjian START
Presiden AS Joe Biden telah memberi izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata yang dipasok Amerika untuk menyerang target di Rusia, tetapi hanya di dekat wilayah Kharkiv. Gedung Putih mengatakan bahwa Ukraina tidak boleh menggunakan rudal ATACMS jarak-jauh di tanah Rusia.
Pertempuran sengit telah terjadi di sebelah timur laut Kharkiv sejak dorongan Rusia baru di sepanjang perbatasan utara Ukraina. Kharkiv, kota kedua Ukraina, hanya berjarak 30km (18 mil) dari perbatasan.
Menteri Luar Negeri Inggris Lord Cameron mengatakan terserah Ukraina untuk memutuskan cara menggunakan senjata Inggris dan menegaskan mereka memiliki hak untuk menyerang target di wilayah Rusia.
Baca juga : Ukraina Klaim Menghantam Sistem Rudal Rusia di Wilayah Rusia dengan Senjata Barat
Ukraina mengatakan bahwa rudal Korea Utara digunakan di dalam wilayah Ukraina, dan badan intelijen Barat mengatakan Rusia telah menggunakan pesawat tanpa awak buatan Iran dalam konflik tersebut.
Rusia meluncurkan invasi penuh skala terhadap Ukraina pada Februari 2022.
Putin berbicara kepada wartawan asing di Forum Ekonomi Internasional tahunan St Petersburg.
Dia juga memperingatkan bahwa Barat keliru jika menganggap Moskow tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir.
Baca juga : Joe Biden Izinkan Ukraina Menyerang Wilayah Rusia dengan Amunisi AS
"Entah mengapa, Barat percaya bahwa Rusia tidak akan pernah menggunakannya," kata Putin ketika ditanya oleh Reuters tentang risiko eskalasi nuklir atas Ukraina.
"Kami memiliki doktrin nuklir, lihat apa yang tertulis di sana. Jika tindakan seseorang mengancam kedaulatan dan integritas wilayah kami, kami anggap mungkin bagi kami untuk menggunakan semua sarana yang kami miliki.
"Ini tidak boleh dianggap enteng, secara dangkal."
Putin juga menolak gagasan bahwa Rusia memiliki rencana untuk menyerang wilayah NATO.
"Anda tidak boleh membuat Rusia menjadi musuh. Anda hanya merugikan diri Anda sendiri dengan ini, tahu?" kata Putin.
"Mereka berpikir bahwa Rusia ingin menyerang NATO. Apakah kalian benar-benar gila? Itu sebodoh meja ini. Siapa yang mengusulkan ini? Itu hanyalah omong kosong total, tahu?" (BBC/Z-3)
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan Moskow untuk menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump sekaligus melanjutkan putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap Iran sebagai tindakan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (23/6).
Dua senjata itu ditemukan penyidik saat menggeledah rumah salah satu tersangka dalam kasus ini. Koordinasi dengan polisi penting untuk memastikan legalitas senjata tersebut.
Iran menegaskan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam pengiriman bantuan militer ke Israel akan dianggap sebagai sasaran sah oleh militer Iran.
PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk menunda pengiriman senjata ke Ukraina.
Pendanaan penjualan senjata baru ke Ukraina telah ditangguhkan dalam beberapa minggu belakangan di tengah pembekuan bantuan luar negeri.
Selain dua orang preman, anggota mengamankan sejumlah senjata berupa tombak, double stick, golok, dan airsoft gun serta 3 unit sepeda motor.
KOREA Utara mengatakan bahwa penjualan senjata terbaru yang diusulkan AS tidak akan menyelamatkan Korea Selatan dari kekurangan strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved