Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUHU tinggi yang tidak biasa di seluruh negara menimbulkan kekhawatiran tentang akurasi data dari Stasiun Cuaca Otomatis (AWS), dari Departemen Meteorologi India dan lembaga lainnya.
Sebuah stasiun cuaca di Nagpur, Maharashtra, mencatat suhu 56 derajat Celsius, Jumat (31/5). Demikian pula, stasiun cuaca di Mungeshpur, Delhi, mencatat suhu 52,9 derajat Celsius pada Rabu.
Departemen Meteorologi India mengatakan suhu yang tercatat di AWS di Nagpur salah, dan suhu tersebut tidak diumumkan secara resmi.
Baca juga : Awas Potensi Hujan Lebat dan Panas Terik Hari ini
Dalam sebuah pernyataan, badan cuaca tersebut mengatakan, "Pada 30 Mei, PDKV (Panjabrao Deshmukh Krishi Vidyapeeth) Ramdaspeth (Nagpur City IMD AWS) melaporkan suhu maksimum 54,4 derajat C dan satu stasiun lagi di Nagpur melaporkan 52,2 derajat C. Nilai-nilai ini salah karena kegagalan sensor elektronik (seperti yang dikonfirmasi oleh IMD, Pune)."
"Pengamatan dari AWS lainnya dan stasiun observatorium IMD di Nagpur melaporkan suhu maksimum dalam kisaran 44-45 derajat C. Tindakan korektif sedang diambil oleh IMD," tambahnya.
Kantor cuaca mengatakan bahwa AWS yang berfungsi di dekat Central Institute of Cotton Research, Nagpur mencatat suhu maksimum 44,0 derajat Celsius pada 30 Mei 2024.
Baca juga : Suhu Udara Cirebon Tertinggi Se-Indonesia di Akhir Oktober
Kantor cuaca tersebut mengatakan sistem otomatis dapat melaporkan pembacaan yang salah karena berbagai alasan seperti kondisi lokasi, kerusakan sensor atau pelindung.
"Namun, staf IMD dilatih untuk mendeteksi pembacaan yang salah dengan membandingkannya dengan banyak parameter meteorologi lainnya. Data yang tidak wajar juga disaring pada tahap pra-pemrosesan," kata pernyataan itu.
Sementara itu, laporan investigasi tentang AWS di Mungeshpur, yang mencatat suhu maksimum 52,9 derajat Celsius, masih berlangsung.
Perlu dicatat bahwa IMD telah memasang lebih dari 800 AWS di seluruh negeri untuk observasi cuaca.(India Today/Z-3)
Semua produk terinspirasi dari resep kuno India Ayurveda, berpadu dengan resep tradisional Indonesia.
10 peninggalan kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan maritim terbesar di Nusantara kala itu, baik berupa prasasti, candi maupun situs bersejarah
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
makanan khas India yang terkenal unik, baik dari bahan pembuatannya, pengolahannya, penyajiannya hingga cita rasanya
Kopi Kenangan menggunakan biji kopi dari Dampit (Malang), Sidikalang (Sumatera Utara), Gayo (Aceh), dan Kintamani (Bali) untuk membuat espreso.
Diwali, atau yang dikenal juga sebagai Deepavali, adalah festival cahaya yang dirayakan oleh masyarakat India di seluruh dunia. Festival ini melambangkan kemenangan kebaikan atas keburukan.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Musim hujan dapat menjadi tantangan serius bagi kesehatan anak-anak. Cuaca yang dingin dan lingkungan yang lembab serta kotor meningkatkan risiko anak terinfeksi berbagai penyakit.
rumah adat Kalimantan Barat yang sangat banyak dengan berbagai ciri khas dan keunikan yang melambangkan budaya masyarakatnya
Berdasarkan analisis dan prediksi musim di wilayah Bandung Raya, BMKG Bandung menyebut, saat ini sebagian besar wilayah Jabar sudah memasuki awal musim kemarau
Barcelona U-18 melaju ke final IYC 2021 usai mengalahkan Bali United U-18 dengan skor 4-0, di Stadion Internasional Jakarta (JIS), Jakarta, Minggu (17/4).
BAKALcalon wakil gubernur DKI Jakarta dari jalur perseorangan atau independen, Kun Wardana Abyoto, mengaku memiliki inovasi alat memindahkan awan untuk solusi banjir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved