Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
LEBIH dari 2.000 orang terkubur hidup-hidup akibat tanah longsor besar di Papua Nugini pekan lalu. Kondisi evakuasi dan medan yang berbahaya mempersulit pengiriman bantuan ke lokasi tersebut.
Jumlah korban yang terjebak sekitar Desa Yambali di Provinsi Enga, bagian utara negara itu, berdasarkan perkiraan dari pemerintah setempat terus meningkat sejak tanah longsor pada Jumat (24/5). Badan PBB memperkirakan jumlah korban tewas lebih dari 670 orang pada Minggu.
Pusat Bencana Nasional menaikkan jumlah korban lagi menjadi 2.000 orang dalam suatu surat kepada PBB pada Minggu yang dirilis ke publik pada Senin. Longsor juga menyebabkan kerusakan besar pada bangunan dan kebun pangan.
Baca juga : Longsor di Papua Nugini Menewaskan 670 Orang
"Situasinya masih tidak stabil karena tanah longsor terus bergeser secara perlahan, sehingga menimbulkan bahaya bagi tim penyelamat dan para penyintas," menurut surat rilis itu. "Sekitar 4.000 orang tinggal di dekat daerah yang terkena dampak," kata Direktur CARE International Papua Nugini Justine McMahon kepada televisi ABC pada Senin.
Namun sulit untuk mendapatkan perkiraan akurat mengenai jumlah penduduk setempat karena sensus terakhir yang kredibel di Papua Nugini dilakukan pada 2000 dan banyak orang tinggal di desa-desa pegunungan terpencil. Papua Nugini baru-baru ini mengumumkan sensus akan dilakukan pada 2024.
Medan yang tidak stabil, lokasi terpencil, dan peperangan antarsuku di dekatnya menghambat upaya bantuan di Papua Nugini. Tim darurat, yang dipimpin oleh personel pertahanan Papua Nugini, berada di lapangan, tetapi ekskavator pertama baru mencapai lokasi pada Minggu malam, menurut seorang pejabat PBB.
Baca juga : Longsor Papua Nugini, Medan Berat dan Terpencil Hambat Distribusi Bantuan
Rekaman media sosial yang diposting oleh penduduk desa dan tim media lokal menunjukkan orang-orang memanjat batu, menggali dengan sekop, tongkat, dan tangan kosong untuk menemukan korban selamat.
Enam jenazah telah ditemukan sejauh ini. PBB mengatakan jumlah kemungkinan kematian dapat berubah karena upaya penyelamatan diperkirakan terus berlanjut selama berhari-hari.
Media lokal pada Senin melaporkan bahwa warga telah menyelamatkan pasangan yang terjebak di bawah reruntuhan setelah mendengar teriakan minta tolong mereka. Johnson dan Jacklyn Yandam mengatakan kepada NBC News bahwa mereka sangat berterima kasih dan menggambarkan penyelamatan mereka sebagai sebuah keajaiban.
Baca juga : Tanah Longsor Papua Nugini: Upaya Penyelamatan dan Kerusakan yang Luas
"Kami bersyukur kepada Tuhan karena telah menyelamatkan hidup kami pada saat itu. Kami yakin kami akan mati tetapi batu-batu besar tidak menghancurkan kami," kata Jacklyn.
"Sangat sulit untuk dijelaskan karena kami terjebak selama hampir delapan jam, lalu diselamatkan. Kami yakin kami diselamatkan untuk suatu tujuan," ujarnya.
Air terus mengalir di bawah puing-puing, kata badan migrasi PBB, sehingga sangat berbahaya bagi penduduk dan tim penyelamat untuk membersihkan puing-puing. Kepala misi badan migrasi PBB di Papua Nugini, Serhan Aktoprak, mengatakan kepada televisi ABC bahwa kru darurat akan terus mencari korban selamat sampai warga meminta mereka berhenti.
Baca juga : 3 Jenazah Ditemukan Setelah Tanah Longsor di Papua Nugini
Aktoprak menyebut tim penyelamat memiliki delapan kendaraan tetapi ia berharap dapat segera menerima sumber daya tambahan. Kekerasan suku di wilayah tersebut telah meningkatkan kekhawatiran keamanan dalam perjalanan darat, karena militer mengawal konvoi tim penyelamat.
"Delapan orang tewas dan lima toko serta 30 rumah terbakar pada Sabtu," kata badan PBB tersebut. Papua Nugini memberikan wewenang penangkapan kepada militernya pada Februari di tengah meletusnya kekerasan suku yang menyebabkan sedikitnya 26 orang tewas dalam penyergapan.
Tanah longsor melanda bagian jalan raya dekat tambang emas Porgera, yang dioperasikan oleh Barrick Gold melalui Barrick Niugini Ltd, perusahaan patungan dengan Zijin Mining Tiongkok. Barrick mengatakan tambang tersebut memiliki cukup bahan bakar di lokasi untuk beroperasi selama 40 hari dan pasokan penting lain lebih lama. (CNA/Z-2)
Lebih lagi, negara tetangga Indonesia di sebelah timur itu bisa mendorong pengaruh ASEAN di kancah dunia internasional.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya atau Seskab Teddy mengatakan Prabowo Subianto mengusulkan dukungannya agar Papua Nugini (PNG) dapat bergabung sebagai anggota ASEAN.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Papua Nugini diguncang gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo yang terjadi di wilayah lepas pantai
Kaswari, burung besar yang tidak bisa terbang, dikenal sebagai salah satu burung paling berbahaya di dunia karena cakarnya yang tajam dan sifatnya yang agresif.
Pengelolaan perbatasan RI-PNG memerlukan kesepakatan bersama agar setiap langkah strategis dapat mencerminkan kepentingan kedua negara
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved