Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH perahu layar telah tenggelam di perairan Maroko di Selat Gibraltar setelah diseruduk sejumlah orca yang tidak dikenal, kata layanan penyelamatan maritim Spanyol.
Dua orang di kapal, Alboran Cognac, diselamatkan sebuah tanker minyak yang lewat, setelah kejadian Minggu, pukul 09.00 waktu setempat.
Ini merupakan kejadian terbaru dalam serangkaian serangan orca terhadap kapal di sekitar Selat Gibraltar selama empat tahun terakhir.
Baca juga : Kapal Penangkap Ikan Terhantam Ombak di Sulsel, 2 ABK Meninggal, 24 Hilang
Para ilmuwan tidak yakin tentang penyebab pasti perilaku tersebut, tetapi percaya mamalia yang sangat cerdas tersebut mungkin menampilkan perilaku "peniruan" atau "bermain".
Layanan penyelamatan maritim Spanyol mengatakan dua penumpang melaporkan merasakan benturan mendadak pada lambung dan kemudi, yang menyebabkan air masuk ke dalam kapal.
Pasangan tersebut memberi tahu layanan darurat dan diselamatkan sebuah tanker minyak di dekatnya yang kemudian membawa mereka ke Gibraltar.
Baca juga : Kapal Nelayan Bermuatan 3 Orang di Makassar Hilang
Perahu layar tersebut dibiarkan mengambang dan akhirnya tenggelam.
Serangan orca di Selat Gibraltar - salah satu jalur air tersibuk di dunia, dengan sekitar 300 kapal melintas setiap hari - dan di lepas pantai Atlantik Portugal dan barat laut Spanyol, telah menjadi semakin umum selama empat tahun terakhir.
Para ahli percaya mereka melibatkan subpopulasi sekitar 15 orca yang diberi nama "Gladis".
Baca juga : Jepang dan Taiwan Belum Temukan 6 ABK WNI
Kelompok penelitian GTOA, yang melacak populasi subspesies orca Iberia, telah mendokumentasikan hampir 700 interaksi yang melibatkan spesies tersebut, sejak serangan pertama dilaporkan pada Mei 2020.
Para ahli percaya serangan pertama dimulai setelah satu atau dua orca, yang juga dikenal sebagai paus pembunuh, mulai berinteraksi dengan dan merusak kapal layar kecil pada bulan tersebut.
Salah satu teori utama yang beredar di media sosial adalah orca mencari balas dendam untuk White Gladis - paus pembunuh yang diduga ditabrak sebuah kapal.
Baca juga : Jepang Terus Cari 6 ABK WNI yang Tenggelam
Hal itu menarik perhatian ketika Alfredo López Fernández, dari kelompok penelitian GTOA, dikutip mengatakan "orca yang traumatik" telah melancarkan serangan tersebut.
Namun, menurut para ahli perilaku hewan, hal itu mungkin tidak benar.
"Ide balas dendam adalah cerita yang bagus, tetapi tidak ada bukti untuk itu," kata ahli neurosains Lori Marino, presiden Whale Sanctuary Project, sebelumnya kepada BBC.
"Tidak pernah ada kasus paus pembunuh yang menyakiti manusia di alam liar.
"Jika mereka benar-benar ingin menyebabkan kerusakan dan melukai orang-orang di kapal, mereka bisa dengan mudah melakukannya."
Sebaliknya, menurut Lori, kemungkinan serangan yang terlihat itu "dimulai sebagai perilaku bermain", dan itu adalah kasus paus pembunuh peniruan daripada agresi.
"Kita berbicara tentang makhluk yang sangat cerdas, dan kita tahu bahwa mereka adalah pembelajar sosial," katanya.
Para ilmuwan berpikir mamalia yang terancam punah tersebut sebaliknya tampaknya "bermain" dengan kapal-kapal tersebut karena rasa ingin tahu dan perilaku peniruan, bukan agresi. (BBC/Z-3)
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci sebelum akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Cekik, tak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
SEBUAH insiden tragis terjadi di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam, ketika kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam.
Peristiwa tenggelamnya kapal tersebut terjadi di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) malam, diduga akibat cuaca ekstrem.
SEBAGAI bagian dari latihan militer gabungan African Lion 2025 yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Maroko menjadi tuan rumah latihan yang melibatkan Brigade Golani Israel.
Berikut beberapa cara unik yang dilakukan untuk merayakan Natal di berbagai negara Arab, seperti Mesir, Maroko, Libanon, dan Yordania.
Arkeolog menemukan bukti penggunaan tanaman obat oleh manusia prasejarah sekitar 15.000 tahun lalu di Gua Taforalt, Maroko.
Sejak perang Israel-Hamas di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober, demonstrasi besar-besaran di Maroko menyerukan pencabutan perjanjian normalisasi.
MALAM ini merupakan hari yang padat bagi fans Timnas Indonesia. Sebab, akan ada laga Timnas dari kelompok umur U-17 di Surabaya dan senior di Irak pada malam ini Kamis,16 November 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved