Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS Sebut Kemerdekaan Palestina Tak Akhiri Penjajahan Israel

Cahya Mulyana
17/4/2024 22:42
AS Sebut Kemerdekaan Palestina Tak Akhiri Penjajahan Israel
Gambar ini menunjukkan jalan yang dipenuhi puing-puing di kota Nuseirat di Jalur Gaza tengah setelah pemboman Israel(AFP)

DUTA Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memandang sebelah mata resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang merekomendasikan Otoritas Palestina. Resolusi yang mengusulkan Otoritas Palestina menjadi anggota penuh PBB itu tidak dapat mengakhiri penjajahan Israel.

Dia menyampaikan komentar tersebut pada konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, setelah ditanya sikap AS atas keanggotaan penuh Otoritas Palestina di PBB.

“Kami tidak melihat bahwa melakukan resolusi di DK PBB akan membawa kita ke titik di mana kita dapat menemukan solusi dua negara di masa depan,” kata Thomas-Greenfield.

Baca juga : Amerika Veto Resolusi PBB soal Perang Israel-Hamas

Dia mengatakan Presiden AS Joe Biden dengan tegas mengatakan bahwa Washington mendukung solusi dua negara dan berupaya mewujudkannya sesegera mungkin. Otoritas Palestina diperkirakan akan mendorong DK PBB yang beranggotakan 15 negara untuk melakukan pemungutan suara, pada Kamis (18/4), mengenai rancangan resolusi yang merekomendasikan negara tersebut untuk menjadi anggota penuh badan dunia tersebut.

Anggota DK PBB, Aljazair mengedarkan rancangan teks tersebut pada Selasa malam. Sebuah komite DK PBB yang mempertimbangkan permohonan tersebut tidak dapat membuat rekomendasi dengan suara bulat mengenai permohonan tersebut memenuhi kriteria.

Permohonan untuk menjadi anggota penuh PBB harus disetujui oleh DK PBB dengan AS dapat memberikan hak veto dan kemudian setidaknya dua pertiga dari 193 anggota Majelis Umum.

Baca juga : Badan Bantuan Pengungsi Palestina UNRWA di Ambang Kehancuran

Hanya sedikit kemajuan yang dicapai dalam mencapai status negara Palestina sejak penandatanganan Perjanjian Oslo antara Israel dan Otoritas Palestina pada awal 1990 an.

Salah satu hambatannya adalah perluasan pemukiman Israel, dan Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan bahwa Otoritas Palestina belum memenuhi kriteria yang disyaratkan untuk menjadi negara.

Otoritas Palestina, yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, menjalankan pemerintahan mandiri terbatas di Tepi Barat dan merupakan mitra Israel dalam Perjanjian Oslo. Hamas pada 2007 menggulingkan Otoritas Palestina dari kekuasaan di Jalur Gaza. (CNA/Cah/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya