Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Situasi di Haiti kian Kacau, Tiongkok Evakuasi 51 Warganya

Andhika Prasetyo
13/4/2024 07:40
Situasi di Haiti kian Kacau, Tiongkok Evakuasi 51 Warganya
Sisa-sisa mobil yang terbakar seusai kerusuhan di Haiti.(AFP)

Pemerintah Tiongkok sudah mengevakuasi 51 warga negaranya dari Haiti setelah situasi keamanan di negara itu terus memburuk.

"Dengan upaya bersama, setelah 24 warga negara dievakuasi dengan aman pada 22 Maret, 27 warga negara Tiongkok lainnya berhasil dievakuasi dengan aman ke Republik Dominika pada 11 April 2024," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, Jumat (12/4).

Haiti dilanda kerusuhan dan rentetan kekerasan sejak akhir Februari 2024. Aksi itu didalangi geng-geng kriminal bersenjata dengan tindakan membakar istana presiden dan menyerang markas polisi.

Baca juga : 53 Ribu Warga Haiti Tinggalkan Ibu Kota

Pada 29 Februari, geng-geng bersenjata mulai melakukan penembakan di Port-au-Prince dan bandara internasional di ibu kota Haiti itu ketika PM Ariel Henry berkunjung ke luar negeri. Kerusuhan itu bahkan menyebabkan Perdana Menteri Haiti Ariel Henry
mengundurkan diri.

"Setelah situasi keamanan memburuk di Haiti, Kementerian Luar Negeri bersama dengan lembaga pemerintah terkait dan pemerintah daerah di Tiongkok  menginstruksikan misi kami di luar negeri untuk memantau situasi dengan cermat, mendapatkan informasi terbaru tentang semua warga negara China di Haiti, dan melakukan apa pun yang mereka inginkan," tambah Mao Ning.

Pasca mundurnya Ariel Henry, pemerintahan dipegang oleh dewan presidensial transisi yang terdiri dari tujuh anggota untuk mewakili berbagai gerakan Haiti dengan hak untuk memilih dan dua pengamat tanpa hak memilih. Dewan itu menjalankan sejumlah kewenangan presiden untuk sementara dan bertindak berdasarkan suara mayoritas.

Warga sipil juga menghindari baku tembak di ibu kota Port-au-Prince, di mana geng-geng kriminal bersaing untuk menguasai sebagian besar wilayah tersebut. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya