Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp43.185.512.869, di mana Rp27.887.250.071 di antaranya melalui Mesir, yang merupakan amanah dari masyarakat Indonesia.
Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, MA., datang langsung bersama Sekretaris Utama BAZNAS RI, Dr. Muchlis M Hanafi, MA., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional, KH. Ahmad Sudrajat, Lc, MA., tim Egyptian Red Crescent (ERC), serta KBRI Kairo untuk mengantarkan bantuan dari Kairo menuju check point 1 di Sinai, Mesir.
Dalam keterangannya di Mesir, Ahad (7/4/2024), Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, MA., menyampaikan BAZNAS akan terus mengupayakan penyaluran bantuan dari masyarakat Indonesia masuk ke Gaza, Palestina.
Baca juga : Ini Bantuan untuk Palestina yang Dikirimkan Indonesia
"Alhamdulillah kita tetap bisa menyalurkan bantuan-bantuan dan kemarin kami cek di beberapa gudang terutama gudangnya ERC (Egytian Red Crescent) itu ada kantong-kantong BAZNAS ditaruh di situ," ujar Kiai Noor.
Kiai Noor menjelaskan, meskipun ada beberapa bantuan yang ditolak dari tempat-tempat yang lain, namun bantuan dari BAZNAS tidak ditolak.
"Semua bantuan kita bisa masuk kecuali bantuan-bantuan yang mengandung baja, yang mengandung alumunium, yang mengandung besi, yang mengandung plastik termasuk tempat container box yang kita gunakan untuk tempat sembako itu tidak diperbolehkan masuk, yang bisa masuk itu hanya wadah kardus, tapi isinya bisa masuk semuanya," paparnya.
Baca juga : Kemenlu RI Siapkan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina
Kiai Noor menambahkan, tenda-tenda juga tidak bisa masuk karena ada unsur besi. Kiai Noor mengaku melihat barang-barang numpuk dari beberapa negara, bahkan ada yang nilainya miliaran termasuk alat-alat kesehatan tidak bisa masuk.
"Itu atas kontrol Israel, atas ketatnya penjagaan Israel dalam menyeleksi barang-barang yang masuk, bahkan warna hijau tentara juga tidak diperbolehkan masuk dalam bentuk apapun apakah itu pakaian atau pun barang-barang yang berwarna hijau tidak diperbolehkan masuk karena itu dianggap sebagai warna tentara," katanya.
Kiai Noor menegaskan, pelarangan tersebut dilakukan oleh otoritas Israel. Tim BAZNAS sempat sampai ke Sinai Utara, tapi karena ada penjagaan yang sangat ketat menuju Rafah, sehingga tim memutuskan kembali lagi demi keselamatan. ERC juga tidak bisa menjamin jika tim mau menerobos ke Rafah.
Baca juga : Dukung Kemerdekaan Gaza, Umat Muslim Indonesia Minta Israel Dikeluarkan dari Keanggotaan PBB
"Alhamdulillah kami bisa kembali lagi ke Kairo meskipun dalam kondisi yang sangat melelahkan karena waktu kita berangkat itu ada sebelas kali pemeriksaan, dari Kairo ke Sinai utara itu hampir 7 jam karena ketatnya pemeriksaan yang dilakukan otoritas Mesir sebelum sampai ke Sinai itu sendiri," jelasnya.
Kiai Noor mengucapkan terima kasih kepada semua tim yang telah bekerja keras selama ini. Di Mesir, Kiai Noor menegaskan, BAZNAS RI akan terus membantu saudara-saudara yang ada di Palestina karena memang masih sangat membutuhkan.
"Kami sekarang menyadari mengapa masih banyak truk-truk (bantuan) yang mengantri di Sinai itu karena otoritas Israel yang sangat membatasi, sehingga kebutuhan dari Palestina itu paling tidak 500 truk, tetapi sampai sekarang itu masih antara 150 truk yang bisa masuk dan itu memang kami saksikan," jelasnya.
Sejauh ini, BAZNAS menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia sebanyak sembilan kali dengan rincian 51,5 ton pada 4 November 2023, 21,7 ton pada 20 November 2023, 60 ton pada 14 Januari 2024, 6 truk kontainer pada 4 Desember 2023.
Kemudian 10 truk kontainer pada 18 Desember 2023, 3 truk kontainer pada 28 Desember 2023, serta 14 truk kontainer pada 19 Februari. Sementara dua pengiriman lainnya sebanyak 25 truk kontainer dan 15 truk kontainer masih dalam persiapan. (Z-8)
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
Dompet Dhuafa kembali menunjukkan komitmen mereka dalam memuliakan anak yatim melalui kampanye yang bertajuk Muliakan Yatim Bantu 10.000 Anak Raih Cita.
LANGKAH sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris yang mulai menunjukkan keseriusan untuk mengakui Palestina dinilai sebagai perkembangan penting.
Menyusul langkah Prancis dan Inggris, Kanada juga akan mengumumkan pengakuan Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September mendatang.
Keputusan dibuat setelah berbagai kontak dengan para mitra, mengingat perkembangan konflik yang sangat mengkhawatirkan, di antaranya dari perspektif kemanusiaan.
Kedutaan Besar Israel mengkritik langkah Kanada untuk mengakui negara Palestina pada September mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved