Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NASA mengatakan sedang menganalisis objek yang jatuh dari langit ke rumah seorang pria di Florida, yang kemungkinan merupakan potongan sampah yang dilepas dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Alejandro Otero dari Naples, Florida, memposting di X bahwa barang itu "merobek atap dan menembus 2 lantai" rumahnya, hampir mengenai anaknya, pada 8 Maret.
Dia percaya itu adalah potongan dari palet kargo yang berisi baterai-baterai lama yang tim-tim kontrol darat NASA lepaskan dari pos orbit tahun 2021.
Baca juga : Mengenal Sampah Luar Angkasa dan Cara Penanganannya di Masa Depan
Menurut proyeksi resmi, seharusnya itu terbakar dengan aman di atmosfer Bumi pada tanggal 8 Maret. Otero juga memposting cuplikan dari kamera video rumah Nest-nya di mana dia mengatakan suara itu menembus atapnya bisa terdengar pukul 2:34 sore.
"Jadi itu pukul 1934 UTC, yang sangat konsisten dengan perkiraan reentry Space Force di atas Teluk pada pukul 1929 UTC," tulis ahli astrofisika terkenal Jonathan McDowell, sebagai tanggapan. "Saya pikir Anda mungkin benar dan itu adalah potongan dari reentry palet baterai EP-9."
Berita ini pertama kali dilaporkan situs berita lokal winknews.com pada 15 Maret.
Baca juga : Planet Mars Tercemar Jutaan Sampah akibat Eksplorasi Manusia
"NASA mengumpulkan sebuah barang dengan kerjasama pemilik rumah, dan akan menganalisis objek tersebut di Pusat Antariksa Kennedy NASA di Florida sesegera mungkin untuk menentukan asal-usulnya," kata agensi antariksa itu dalam sebuah pernyataan kepada AFP pada hari Selasa. "Informasi lebih lanjut akan tersedia setelah analisis selesai."
Laporan oleh outlet berita khusus Ars Technica mengatakan meskipun baterai-baterai tersebut dimiliki oleh NASA, mereka terpasang pada struktur palet yang diluncurkan oleh agensi antariksa Jepang, yang berpotensi mempersulit klaim tanggung jawab.
Contoh-contoh sebelumnya dari sampah luar angkasa buatan manusia yang jatuh ke Bumi termasuk bagian dari kapsul SpaceX Dragon yang mendarat di sebuah peternakan domba di Australia pada tahun 2022. Skylab, stasiun luar angkasa pertama Amerika Serikat, jatuh di Australia Barat.
Lebih baru-baru ini, Tiongkok telah dikritik oleh NASA karena membiarkan roket Long March raksasanya jatuh kembali ke Bumi setelah mengorbit. (AFP/Z-3)
"Pencarian dan penyelamatan memang harus dihentikan sementara saat persiapan pembongkaran berlangsung. Sisa bangunan yang masih berdiri mengancam tim penyelamat,"
Upaya meruntuhkan sisa bangunan yang masih berdiri, namun tidak stabil, agar tak membahayakan tim pencarian dan warga sekitar saat badai datang.
117 orang lainnya masih hilang, 11 hari setelah bangunan 12 lantai itu runtuh di Surfside, Florida. Setengah dari bangunan kondominium runtuh pada 24 Juni.
Mindy bergerak ke timur laut dengan kecepatan sekitar 21 mil (33 km) per jam dan diperkirakan akan mempertahankan jalur itu dalam beberapa hari mendatang.
Penjaga pantai Amerika Serikat (AS) menduga puluhan orang tersebut merupakan bagian dari operasi penyelundupan manusia.
Kehadiran hewan itu mengancam tanaman dan pohon dan berisiko menularkan sejenis penyakit meningitis langka kepada manusia.
Selain tidak membuang sampah, para siswa sekolah dasar diajak untuk tidak menambah sampah dengan cara membawa botol minum sendiri.
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
MOTIF bunga pada model fesyen memang cukup banyak digandrungi di modest fashion. Selain itu, warna pastel dan warna monokrom juga merupakan salah satu pilihan outfit yang cukup digemari
Intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari ini telah menyebabkan sampah kiriman dari Sungai Citanduy berserakan di pantai barat.
Kebakaran itu menyebabkan pengelola TPA menutup sementara pembuangan sampah ke lokasi. Akibatnya, tumpukan sampah pun berserakan di banyak objek wisata.
Seorang warga membuang sampah yang dibungkus dalam beberapa kantong plastik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved