Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AKSI kekerasan di Haiti terus memburuk usai terjadinya penyerbuan penjara oleh geng bersenjata. Pemerintah mencatat ada tujuh warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut.
"Menyusul kerusuhan yang terjadi di Haiti, KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Havana terus memonitor dan menjalin komunikasi dengan para WNI di Haiti. Hingga saat ini kondisi mereka aman," ujar Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha kepada Media Indonesia, Senin (11/3).
Menurut dia KBRI Havana mencatat terdapat tujuh WNI yang saat ini berada dan menetap di Haiti. KBRI Havana telah menghimbau para WNI untuk waspada dan berhati-hati.
Baca juga : AS Evakuasi Diplomatnya di Haiti
"Juga menyiapkan rencana kontingensi jika terjadi eskalasi lebih lanjut," pungkasnya.
Sebelumnya Duta Besar Indonesia untuk Kuba yang merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti dan Jamaika Nana Yuliana, meminta ketujuh WNI yang masih ada di ibu kota Port-au-Prince untuk segera meninggalkan Haiti.
"Kami sudah meminta tujuh WNI yang bekerja sebagai spa therapist di Port-au-Prince agar keluar dari Haiti dan bekerja di tempat yang lebih aman. Meski mereka belum mau meninggalkan Haiti dengan alasan lokasi mereka bekerja jauh dari tempat kerusuhan, tetapi saya tetap mendorong mereka untuk keluar dulu, pindah ke negara lain, hingga situasi aman," katanya.
Baca juga : Kekacauan Melanda Haiti Pascaserangan Bandara dan Kekerasan Mematikan
Ketujuh WNI, yang semuanya adalah perempuan, bekerja di dua lokasi spa yang letaknya sekitar 40 menit dari lokasi aksi kekerasan di Port-au-Prince. Selain karena faktor lokasi, hal lain yang membuat mereka bertahan adalah faktor gaji dan penghasilan.
"Mereka bilang gaji dan kesejahteraan di sana masih menjanjikan, jadi mereka memutuskan tetap bekerja," tutur Nana.
Dia mengaku sedih dengan ketujuhnya tidak ingin dievakuasi karena alasan uang.
Baca juga : Usai Bobol dan Serang Dua Penjara, Geng Bersenjata Targetkan Bandara Haiti
"Demi keluarga, mereka tetap ingin bekerja agar mendapat penghasilan besar yang dapat membantu keluarga di Indonesia," lanjutnya.
Nana menambahkan bahwa setelah setiap hari menelepon ketujuh WNI di Port-au-Prince, salah satu di antaranya akan pergi dan bekerja di Barbados. Sementara enam lainnya mengaku masih betah dan akan terus bekerja di Haiti.
Pihak KBRI Havana telah menyiapkan beberapa alternatif evakuasi WNI jika situasi semakin berbahaya, antara lain lewat jalan darat dari Port-au-Prince ke Republik Dominika, yang berbatasan langsung dengan Kuba. Evakuasi darat menjadi satu-satunya alternatif saat ini setelah sepekan terakhir ini tidak adanya pesawat yang masuk ke Haiti.
(Z-9)
Pemerintahan Trump akan mencabut status hukum lebih dari 500.000 migran dari Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela yang dilindungi program pembebasan bersyarat era Biden.
Pemerintah Tiongkok sudah mengevakuasi 51 warga negaranya dari Haiti setelah situasi keamanan di negara itu terus memburuk.
Dalam periode 8 Maret dan 27 Maret, sebanyak 53.125 orang telah meninggalkan Port-au-Prince, ibu kota Haiti karena peningkatan kekerasan geng bersenjata.
Pejabat PBB melaporkan kemajuan geng-geng di Port-au-Prince, Haiti, sementara negosiasi pembentukan pemerintahan transisi terhambat.
Operasi polisi di Port-au-Prince, Haiti, berhasil mengatasi geng 'Barbecue' yang dikenal, dengan menyita senjata api dan membersihkan blokade jalan.
Seorang pejabat AS juga mengatakan Henry telah mengonfirmasi pengunduran dirinya melalui percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Gelombang panas mencapai 44°C melanda Eropa Selatan, memicu kebakaran hutan dan memaksa ribuan orang tinggalkan rumah.
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Puluhan orang diduga tejebak usai banjir bandang di Uttarkashi, India.
Pemerintah Tiongkok mengevakuasi lebih dari 82 ribu warga Beijing yang terancam hujan deras dan banjir.
Anak-anak yang mengalami kondisi medis berat ini akan dipindahkan ke luar Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved