Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Keluarga Ingin Alexei Navalny Dikebumikan Secara Normal

Cahya Mulyana
25/2/2024 14:05
Keluarga Ingin Alexei Navalny Dikebumikan Secara Normal
Jenazah politisi oposisi Rusia Alexei Navalny telah diserahkan kepada ibunya setelah negosiasi yang alot.(AFP)

JENAZAH politisi oposisi Rusia Alexei Navalny telah diserahkan kepada ibunya, kata juru bicara dan ajudannya. Itu setelah serangkaian negosiasi yang alot, termasuk penolakan Navalny dikebumikan secara rahasia.

“Jenazah Alexei diberikan kepada ibunya. Terima kasih banyak kepada semua orang yang menuntut hal ini bersama kami,” kata juru bicara keluarga Navalny Kira Yarmysh pada X pada Sabtu (24/2).

Rincian pengaturan pemakamannya belum ditentukan, kata Yarmysh. Sementara Direktur Yayasan Anti-Korupsi Navalny Ivan Zhdanov mengonfirmasi berita tersebut di akun Telegramnya, dan berterima kasih kepada semua orang yang telah meminta pihak berwenang Rusia untuk mengembalikan jenazah Navalny.

Baca juga : Janda Alexei Navalny Bersumpah Melanjutkan Perjuangan Suaminya

"Terima kasih banyak. Terima kasih kepada semua orang yang menulis dan merekam pesan video. Anda semua melakukan apa yang perlu Anda lakukan. Terima kasih. Jenazah Alexei Navalny telah diberikan kepada ibunya,” tulis Zhdanov.

Istri Navalny, Yulia Navalnaya, sebelumnya menuntut pengembalian jenazah suaminya. Dia menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin mengejek nilai-nilai Kristen Ortodoks.

“Kamu menyiksanya hidup-hidup, dan sekarang kamu terus menyiksanya sampai mati. Anda mengejek sisa-sisa orang mati,” katanya dalam pesan video kepada Putin.

Baca juga : Pengacara Ungkap, Baik Hidup maupun Mati, Navalny Akan Mempengaruhi Sejarah

Navalny, 47, secara luas dipandang sebagai tokoh oposisi paling menonjol di Rusia. Dia meninggal pada 16 Februari di koloni hukuman Arktik dengan keamanan maksimum saat menjalani hukuman 19 tahun atas tuduhan ekstremisme.

Banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Joe Biden, mengecam kematian Navalny. Mereka mengatakan Rusia bertanggung jawab atas kematiannya.

Namun, Rusia membantah bertanggung jawab dan mengatakan bahwa dia meninggal karena sebab alamiah. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar dan kurang ajar terhadap kepala negara Rusia.

Baca juga : AS Jatuhkan Sanksi Berat ke Rusia Akibat Kematian Navalny dan Perang Ukraina

Ibu Navalny, Lyudmila Navalnaya, mengatakan penyelidik Rusia sempat meminta untuk menguburkan putranya secara rahasia dan tanpa pelayat. Dia saat ini masih berada di wilayah Arktik, kata Yarmysh, untuk menjemput dan menuntut pembebasan jenazah putranya.

Para pembantu Navalny mengatakan pihak berwenang mengancam akan menguburkannya di penjara tempat dia meninggal. Jenazahnya tidak akan dikembalikan kecuali keluarganya menyetujui persyaratan tersebut.

“Mereka ingin membawa saya ke ujung pekuburan menuju kuburan baru dan berkata: 'Di sinilah putramu terbaring'. Saya tidak setuju dengan hal itu,” kata ibunya dalam sebuah video yang diposting di YouTube. (Aljazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya