Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
AMERIKA Serikat (AS), Selasa (20/2), memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza memicu kritik keras dari negara-negara sahabat.
Washington telah menggelontorkan resolusi buatan mereka sebelum voting. Berbeda dengan resolusi AS sebelumnya, versi kali ini menampilkan kata gencatan senjata meski tidak meminta hal itu dilakukan segera.
Resolusi yang dibuat oleh Aljazair selama tiga pekan itu meminta segera dilakukan gencatan senjata kemanusiaan segera yang harus dihormati oleh semua pihak.
Baca juga : Amerika Veto Resolusi PBB soal Perang Israel-Hamas
"Veto yang dilakukan Washington itu sangat sembrono dan berbahaya," ungkap perwakilan Palestina di PBB Riyad Mansour.
Namun, Duta Besar Washington untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan resolusi buatan Aljazair terlalu tidak bertanggung jawab.
"Kami tidak bisa mendukung resolusi yang bisa mengancam negosiasi yang tengah berlangsung," ujar Thomas-Greenfield mengacu pada upaya pembebasan sandera yang ditahan Hamas.
Baca juga : AS Ingin Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Hamas Ogah
Veto yang dilakukan AS itu memicu kritik terhadap Washington, bukan hanya dari Tiongkok dan Rusia, yang sejak lama mengecam dukungan AS terhadap Israel, namun juga dari sekutu 'Negeri Paman Sam' itu termasuk Prancis, Malta, dan Slovenia.
"Kami mendukung resolusi ini karena pembunuhan warga sipil di Jalur Gaza harus dihentikan. Penderitaan warga Palestina telah melebihi apa yang seharusnya dialami manusia," kata perwakilan Slovenia di Dewan Keamanan PBB Samuel Zbogar.
"Korban jiwa dan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza tidak bisa diterima dan operasi militer Israel harus dihentikan," ujar Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere.
Baca juga : Israel Terus Serang Gaza Jelang Voting Resolusi Gencatan Senjata di PBB
Utusan Aljzair Amar Bendjama mengatakan, "Resolusi ini akan mengirimkan pesan kuat bagi warga Palestina namun, sayangnya, Dewan Keamanan PBB kembali gagal."
"Periksa hati nurani Anda, sejarah akan menjadi hakim Anda," lanjutnya. (AFP/Z-1)
Baca juga : Veto AS jadi Masalah Voting Gencatan Senjata Gaza di PBB
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
RUSIA meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar pertemuan darurat terkait perkembangan di Suriah.
Amerika Serikat (AS) memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza, Rabu (20/11).
DALAM KTT G20 ke-19 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, para pemimpin dari 20 negara ekonomi teratas dunia menyerukan empat tema besar.
DK PBB menyatakan keprihatinan atas serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di Libanon, seiring dengan semakin intensifnya serangan Israel.
ANGGOTA Dewan Keamanan PBB pada Rabu (30/10) mengeluarkan peringatan menentang upaya pembubaran badan pengungsi Palestina (UNRWA) oleh Israel.
Kehadiran di kantor PBB sejalan dengan inisiatif Jakarta sebagai Asean Hub, yang mendorong posisi Jakarta sebagai pusat kerja sama dan inovasi kawasan Asean.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendapat undangan PBB hadiri HLPF 2025 di New York. Tegaskan peran Jakarta sebagai kota global.
PBB memperingatkan kesenjangan imunisasi semakin melebar, karena maraknya misinformasi dan pemangkasan drastis bantuan internasional.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa kelangkaan bahan bakar di Jalur Gaza akibat blokade Israel semakin mendekati titik krisis.
SEDIKITNYA 798 warga Palestina tewas oleh pasukan militer Israel selagi mereka mengakses bantuan kemanusiaan di Gaza sejak akhir Mei 2025.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved