Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AMERIKA Serikat mengajukan draf resolusi di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata sementara di Gaza. Di sisi lain, Hamas meminta gencatan senjata yang permanen.
Dalam draf naskah resolusinya, AS juga memperingatkan Israel untuk tidak menyerang Rafah yang sudah sesak dengan pengungsi Palestina.
AS sebelumnya menghindari penggunaan kata "gencatan senjata" dalam voting PBB tentang perang di Gaza, tetapi Presiden Joe Biden dalam beberapa kesempatan membuat komentar serupa.
Baca juga : DK PBB Gagal Hentikan Genosida di Gaza
Kendati demikian, AS berencana melakukan veto terhadap draf resolusi lainnya - yang diajukan Aljazair - yang menyerukan gencatan senjata selekas mungkin atas nama kemanusiaan.
Usulan gencatan senjata sementara AS ditolak mentah-mentah oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Hamas menegaskan, pihaknya hanya akan menerima kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel jika negara itu menyetujui gencatan senjata penuh dan masuknya bantuan keselamatan ke Jalur Gaza.
Baca juga : Indonesia Harap AS Tak Lagi Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Kembalinya tahanan pendudukan (Israel) mempunyai tiga harga. Pertama adalah bantuan bagi rakyat kami dan kembalinya mereka ke kehidupan normal. Kedua adalah mengakhiri agresi," ungkap Khalil al-Hayya, seorang anggota biro politik kelompok itu dalam sebuah wawancara dengan TV Al Jazeera yang berbasis di Qatar.
"Kemudian yang ketiga adalah kesepakatan pertukaran tahanan yang nyata yang membebaskan 10.000 tahanan di penjara-penjara Israel,” lanjut Hayya.
Dia mengatakan Israel menolak menarik pasukannya dari Gaza dan menolak mengizinkan warga Palestina kembali ke rumah-rumah mereka.
Baca juga : Dukungan Gencatan Senjata di Gaza Meluap di Majelis Umum PBB
Karena kebiadabannya, Israel digugat melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pengadilan tersebut pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin agar bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Agresi Israel di Jalur Gaza menyebabkan lebih dari satu juta orang Palestina menjadi pengungsi. Jumlah ini adalah setengah dari total populasi Gaza - dan mereka semua menyesaki Kota Rafah setelah dipaksa berlindung di sana.
Kota Rafah berada di ujung selatan Gaza dan berbatasan dengan Mesir. Sebelum perang pecah, jumlah penduduk Rafah hanyalah 250.000 orang. Tapi kita lebih dari 1 juta orang mendiami kawasan itu, setelah pengusiran paksa Israel terhadap warga di Jalur Gaza.
Baca juga : Saudi Peringatkan Bencana Kemanusiaan jika Israel Deportasi Warga Rafah Palestina
Kebanyakan pengungsi Gaza tinggal di tempat penampungan sementara atau tenda kumuh. Akses mereka ke makanan dan air minum bersih juga terbatas. Karena ditutupnya akses bantuan termasuk tepung, pengungsi harus memakan rumput liar sebagai makanan sehari-hari.
Bayi-bayi yang membutuhkan susu tidak mendapatkan haknya ditutupnya akses bantuan. Beberapa waktu lalu, seorang bayi tampak menghisap kurma karena ketiadaan susunya. Video sang bayi viral di media sosial.
Sebelumnya, PBB sudah merilis peringatan bahwa rencana serangan Israel ke Rafah dapat berujung ke "pembantaian".
Baca juga : Di Rafah, Pengungsi Gaza Hidup Seperti di Film Horor
Israel melancarkan serangan ke Gaza menyusul serangan dari kelompok bersenjata Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Sekitar 1.200 orang meninggal dunia dalam insiden tersebut sementara sedikitnya 240 orang dijadikan sandera.
Serangan militer Israel sudah menewaskan 29.000 orang di wilayah Palestina, menurut kementerian kesehatan Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minggu lalu menolak tekanan dunia internasional untuk berpikir ulang ihwal rencana serangan ke Rafah. Alih-alih, Netanyahu bersumpah akan menyelamatkan sandera yang tersisa dan mengalahkan Hamas di seluruh penjuru Gaza. (BBC/Anadolu/Ant/Z-4)
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved