Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (20/2) bahwa pihaknya telah menyelesaikan misi evakuasi kedua dari Rumah Sakit Nasser di Gaza. Mereka juga menyuarakan keprihatinan terhadap hampir 150 pasien dan petugas medis yang masih berada di lokasi tersebut di tengah pertempuran yang terus berlanjut.
Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, rumah sakit terbesar kedua di Gaza, berhenti berfungsi pekan lalu setelah pengepungan Israel selama seminggu yang diikuti dengan penggerebekan. Staf WHO dan kelompok bantuan lain sejauh ini mengevakuasi 32 pasien kritis termasuk anak-anak yang terluka dan mereka yang mengalami kelumpuhan.
Namun badan tersebut khawatir terhadap kondisi mereka yang tertinggal karena persediaan yang semakin menipis. "WHO mengkhawatirkan keselamatan dan kesejahteraan para pasien dan petugas kesehatan yang masih berada di rumah sakit dan memperingatkan bahwa gangguan lebih lanjut terhadap layanan penyelamatan nyawa bagi mereka yang sakit dan terluka akan menyebabkan lebih banyak kematian," kata WHO di situs media sosial X.
Baca juga : Israel Hancurkan Rumah Sakit Terakhir di Gaza
WHO mencatat mereka yang tersisa termasuk 130 pasien dan 15 petugas medis. Israel mengatakan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza sejak 2007, menggunakan rumah sakit sebagai tempat perlindungan. Hamas menyangkal hal ini dan mengatakan tuduhan Israel hanya sebagai dalih untuk menghancurkan sistem layanan kesehatan.
Tarik Jašarevi dari WHO mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa staf WHO yang merupakan bagian dari misi penyelamatan harus menavigasi koridor gelap gulita dengan senter untuk menemukan pasien di tengah tembakan. Bantuan harus datang dengan berjalan kaki karena selokan yang dalam dan berlumpur di dekat lokasi kejadian membuat jalan tersebut tidak dapat dilalui.
"Sangat sulit melihat adegan orang-orang disingkirkan begitu saja," katanya. Ia mengatakan persediaan makanan terbatas. "Sungguh memilukan melihat ada masyarakat di fasilitas kesehatan yang tidak bisa ditangani dengan baik," ujarnya.
Baca juga : Kementerian Kesehatan Hamas Sebut Tank Israel Tembaki Rumah Sakit Gaza
Upaya untuk memindahkan pasien yang tersisa terus berlanjut, kata WHO. Lokasi tersebut tidak memiliki listrik atau air bersih dan limbah medis serta sampah menciptakan tempat berkembang biaknya penyakit.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan situasinya telah mencapai tingkat terparah dan pasukan Israel telah secara efektif mengubah lokasi tersebut menjadi barak militer.
Setidaknya delapan pasien telah meninggal di fasilitas tersebut, sebagian besar karena kekurangan bahan bakar dan oksigen. Otoritas kesehatan Palestina menggambarkan situasi pada Selasa (20/2) sebagai bencana dan nyawa orang-orang yang tersisa di sana terancam.
Baca juga : WHO: Tidak Ada Rumah Sakit Berfungsi di Gaza Utara
Perang yang telah berlangsung lebih dari empat bulan ini dipicu oleh serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan 253 orang disandera, menurut Israel. Israel bersumpah menghancurkan Hamas dengan serangan udara dan darat yang menurut hitungan Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan 29.195 warga Palestina dan melukai lebih dari 69.000 orang.
Perang tersebut telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk di wilayah kantong tersebut mengungsi dan lebih dari 1 juta dari mereka kini tinggal di tempat penampungan PBB atau di tenda-tenda dan kotak kardus di ujung paling selatan wilayah kantong tersebut, di perbatasan dengan Mesir. (CNA/Z-2)
Baca juga : WHO Nilai Evakuasi Gaza Pasien sebagai Ancaman Kehidupan
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PBB mengatakan bahwa otoritas Israel menolak 11 dari 18 permintaan koordinasi bantuan di Jalur Gaza, Palestina, saat situasi kemanusiaan di wilayah kantung tersebut semakin buruk.
KELOMPOK Den Haag yang diketuai bersama oleh Kolombia dan Afrika Selatan akan menggelar pertemuan darurat tingkat menteri di ibu kota Kolombia, Bogota, pada 15-16 Juli mendatang.
PASUKAN Israel menembak mati sedikitnya 25 warga Palestina di dekat titik distribusi bantuan yang didirikan Israel di wilayah tengah Jalur Gaza tengah pada Rabu (11/6).
Ketegangan di Timur Tengah melonjak tajam setelah Angkatan Udara Israel dilaporkan melancarkan serangan besar-besaran ke sejumlah infrastruktur strategis di Iran pada Sabtu malam (14/6)
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome merespons cepat dengan menembakkan rudal pencegat untuk mencegah kerusakan di darat.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Pada Jumat (13/6) dini hari, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved