Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membahas kondisi Afghanistan saat ini. Indonesia menekankan negara yang berada di bawah pemerintahan Taliban itu untuk mengikuti rekomendasi PBB.
"Saat ini saya berada di Doha (Qatar) menghadiri undangan Sekjen PBB untuk membahas perkembangan di Afghanistan," kata Retno dalam keterangannya, Selada (20/2).
Sebagaimana diketahui, kata dia, pada 16 Maret 2023, Dewan Keamanan (DK) PBB telah mengadopsi Resolusi 2679 (2023). Resolusi itu meminta Sekjen PBB mempersiapkan independent assessment mengenai Afghanistan untuk disampaikan ke DK PBB tidak lebih dari 17 November 2023.
Baca juga : Taliban Tutup Semua Salon Kecantikan di Afghanistan
Asesmen tersebut telah selesai dilakukan dan disampaikan ke DK PBB pada 9 November tahun lalu. Secara garis besar, laporan atau asesmen tersebut menyampaikan situasi Afghanistan saat ini, prioritas kunci yang dapat dilakukan, dan rekomendasi termasuk melakukan engagement, serta dapat membantu rakyat Afghanistan.
Pertemuan di Doha ini melibatkan negara-negara yang selama ini aktif dalam isu Afghanistan, termasuk Indonesia. Dari ASEAN hanya Indonesia.
Dari Asia terdapat beberapa negara lain seperti Tiongkok, Jepang, India, Pakistan dan juga negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan. Pertemuan ini membahas bagaimana tindak lanjut dari asesmen tersebut.
Baca juga : Staf Perempuan PBB Dilarang Bekerja di Afghanistan
"Pertama, Indonesia menyambut baik Laporan Sekjen PBB mengenai situasi Afghanistan. Indonesia juga mencatat laporan mengenai situasi hak-hak perempuan Afghanistan yang disiapkan oleh UN Women, IOM dan juga UNAMA. Indonesia juga mencatat respon yang diberikan oleh Taliban atau De Facto Authority (DFA) terhadap dua laporan tersebut," jelasnya.
Kedua, Indonesia mendorong perbaikan atas gap yang cukup lebar antara harapan dunia dengan tindakan yang telah dilakukan Taliban. Dengan demikian, tantangan utama menjembatani gap tersebut.
Ketiga, Indonesia menyampaikan bahwa mengenai engagement, Indonesia menekankan pentingnya engagement perlu terus dilakukan. Namun memang saat ini belum saatnya melakukan pengakuan.
Baca juga : PBB Kecam Penghapusan Pendidikan bagi Perempuan di Afghanistan
Indonesia juga merujuk laporan badan PBB untuk perempuan atau United Nations Women yang mengatakan bahwa sejak berkuasa Agustus 2021, terdapat 50 dekrit Taliban yang mengikis hak-hak perempuan. Dekrit-dekrit tersebut tidak ada yang dibatalkan sampai saat ini.
"Indonesia menyarankan bahwa isu perempuan harus terus disertakan sebagai salah satu prioritas dalam engagement komunitas internasional dengan Taliban. Dalam isu ini, penting bagi PBB untuk terus melakukan koordinasi dengan OKI," paparnya.
Dia juga menyampaikan beberapa hal yang telah dilakukan Indonesia untuk membantu perempuan Afghanistan. Itu meliputi pemberian beasiswa kepada perempuan Afghanistan.
Baca juga : PBB dan Taliban Bahas Hak Perempuan Afghanistan
Inisiatif ini telah didukung oleh beberapa negara, antara lain Jepang, Norwegia, Belanda, Inggris, dan Kanada. Indonesia juga melakukan kerja sama dengan Qatar untuk memberikan beasiswa kepada warga Afghanistan.
"Indonesia juga memberikan capacity building mengenai financial literacy. Dan saat ini Indonesia sedang melakukan pembicaraan untuk membahas pengembangan kurikulum madrasah," katanya.
Retno menambahkan poin keempat yang disampaikan dalam pertemuan itu masih terkait dengan engagement. Pada prinsipnya Indonesia sepakat dengan rekomendasi Sekjen PBB mengenai penunjukkan Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu Afghanistan.
Baca juga : Temui Taliban, PBB Desak Pencabutan Larangan Perempuan Kuliah
"Yang perlu dipastikan adalah bahwa Utsus tersebut dapat bekerja dan deliver. Ini adalah tantangan yang paling besar mengingat posisi Taliban yang tidak dapat menerima penunjukan Utusan Khusus tersebut. Jangan sampai Utusan Khusus dibentuk namun pada akhirnya tidak dapat bekerja," pungkasnya. (Z-6)
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Laporan IPC menjadi pernyataan resmi pertama yang memastikan kelaparan di Gaza terjadi.
Rencana Israel akan memisahkan Tepi Barat utara dan tengah dari selatan sehingga membatasi pergerakan serta akses warga Palestina.
Penghargaan tersebut menjadi pengakuan internasional atas peran Retno Marsudi sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB pertama untuk isu air
Pemkab Cianjur membebaskan atau memberikan pengurangan sebesar 100% tunggakan pokok serta sanksi administratif berupa bunga dan atau denda.
Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, memastikan tidak akan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Apalagi berdasarkan data warga Kota Bandung relatif taat dalam melakukan pembayaran PBB.
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved