Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
TENTARA Israel atau IDF menyelesaikan investigasi atas kematian seorang sandera Hamas bulan lalu. Penyebabnya ialah serangan udara Israel yang menargetkan satu rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
"Angkatan udara Israel tidak akan menyerang rumah di kamp Nuseirat seandainya mereka mengetahui keberadaan sandera bernama Yossi Sharabi di sasaran," ungkal seorang sumber di IDF yang dikutip media Israel Channel 13.
Meskipun Sharabi terbunuh dalam serangan udara tentara Israel, lembaga penyiaran tersebut mengutip pernyataan resmi dari Tel Aviv yang mengklaim bahwa Sharabi dibunuh oleh pejuang Hamas.
Baca juga : Perawat Israel Bantu Sandera Lanjut Usia di Terowongan Bawah Tanah
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, telah mengatakan bahwa beberapa sandera Israel telah terbunuh atau terluka dalam serangan tentara di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Desember lalu, tentara mengakui bahwa tiga sandera Israel yang ditawan oleh Hamas dibunuh oleh tembakan rudal karena kesalahan identifikasi.
Hamas diyakini menyandera hampir 136 warga Israel di wilayah yang diblokade setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Baca juga : Ibu Warga Prancis yang Disandera Hamas Mohon kepada Netanyahu
Terlepas dari keputusan sementara Mahkamah Internasional, Israel terus melakukan serangan gencar di Jalur Gaza. Setidaknya 27.947 warga Palestina terbunuh. Sebagian besar ialah wanita dan anak-anak dan 67.459 orang terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina. Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sekitar 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB. (Anadolu/Z-2)
Baca juga : Israel Sebut Lima Sandera Tewas di Terowongan Gaza
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Program ini merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia yang tidak pernah berhenti mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved