Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Hari ini, Korea Utara kembali menembakkan rudal jelajah untuk memperluas serangkaian uji coba senjata yang menurut para analis dapat meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.
Bulan ini, Pyongyang telah melakukan serangkaian uji coba terhadap apa yang disebutnya “sistem senjata nuklir bawah air”, rudal balistik hipersonik berbahan bakar padat, dan rudal jelajah strategis generasi baru.
Hubungan antara kedua Korea telah memburuk dengan tajam dalam sebulan terakhir. Presiden Korut Kim Jong Un, yang menyatakan Seoul sebagai musuh utamanya, kini semakin condong ke Moskow dan diduga mengirimkan senjata untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya telah mendeteksi peluncuran beberapa rudal jelajah pada Selasa (30/1) pagi, dan telah melakukan analisis terperinci sambil memperkuat pengawasan bersama dengan sekutunya Amerika Serikat.
Berbeda dengan uji coba rudal balistik, pengujian rudal jelajah tidak dilarang berdasarkan sanksi PBB terhadap Pyongyang saat ini.
Rudal jelajah cenderung berbahan bakar jet dan terbang pada ketinggian yang lebih rendah dibandingkan rudal balistik yang lebih canggih, sehingga lebih sulit dideteksi dan dicegat.
Meskipun ada banyak sanksi dari PBB, Seoul dan Washington mengatakan Kim telah mengirimkan senjata ke Rusia, kemungkinan sebagai imbalan atas bantuan teknis Moskow untuk program satelit mata-mata Pyongyang yang semakin berkembang.
Kim melakukan perjalanan ke Rusia pada September lalu untuk bertemu Presiden Vladimir Putin di kosmodrom, dan Putin kini akan berkunjung ke Pyongyang sebagai balasannya.
“Diyakini bahwa Korea Utara telah memulai produksi massal rudal jelajah yang dipesan oleh Rusia,” kata Ahn Chan-il, seorang ilmuwan Korut pembelot yang kini menjadi peneliti untuk Studi Korea Utara, kepada AFP.
Hong Min, seorang analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea di Seoul, mengatakan tidak ada yang bisa mengeyampingkan kemungkinan bahwa Korea Utara sedang melakukan uji coba rudal jelajah yang dimaksudkan untuk diekspor ke Rusia.
“Selama perang Ukraina, rudal jelajah telah memainkan peran penting bagi Rusia dalam menargetkan fasilitas strategis di Ukraina,” katanya. (AFP/M-3)
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Eks ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditangkap atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
Son akan segera menandatangani kontrak dengan LAFC dengan nilai transfer mencapai 26 juta dolar Amerika atau sekitar Rp416 miliar.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Pada 6 Januari, Korea Utara sukses melakukan uji tembak rudal balistik hipersonik jarak menengah tipe baru. Kim Jong Un mengawasi uji tembak tersebut melalui sistem pemantauan.
Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah menuju laut timurnya, saat Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengunjungi Seoul.
Moskow menembakkan rudal baru Oreshnik atau Pohon Hazel ke fasilitas militer Ukraina sebagai tanggapan atas serangan Kyiv terhadap Rusia dengan rudal buatan AS dan Inggris.
Korea Utara menyatakan keberhasilan dalam uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya, Hwasong-19, yang dilakukan di bawah pengawasan Kim Jong-un.
AS mengerahkan sistem pertahanan rudal balistik paling canggih, THAAD, ke wilayah Palestina yang diduduki. Rudal balistik udara Kheibar Shekan-1 dan Kheibar Shekan-2 Iran lebih canggih?
Iran memiliki sejumlah besar rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan berbeda. Jumlahnya lebih dari 3.000 rudal balistik. Ini dilaporkan oleh Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth McKenzie.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved