Menteri Israel Tuduh Qatar Bertanggung Jawab atas Serangan Hamas

Ferdian Ananda Majni
25/1/2024 21:46
Menteri Israel Tuduh Qatar Bertanggung Jawab atas Serangan Hamas
Asap mengepul di atas gedung-gedung di Rafah di Jalur Gaza selatan selama pengeboman Israel pada 25 Januari 2024.(AFP.)

MENTERI Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Kamis (25/1) menuduh Qatar, mediator utama dalam upaya pembebasan sandera, bertanggung jawab akibat serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tertangkap dalam rekaman yang diduga mengatakan kepada keluarga para sandera minggu ini bahwa mediasi Qatar bermasalah dalam menyelesaikan krisis penyanderaan.

"Qatar ialah pelindung Hamas dan sebagian besar bertanggung jawab atas pembantaian yang dilakukan oleh Hamas terhadap warga Israel," kata Smotrich di X. "Qatar ialah negara yang mendukung terorisme dan mendanai terorisme," sebutnya.

Smotrich menuduh pemerintah-pemerintah Barat munafik dalam menjaga hubungan dekat dengan Doha. "Barat dapat dan harus menggunakan pengaruh yang jauh lebih kuat terhadapnya dan segera membebaskan para sandera," lanjutnya.

Baca juga: Pakar: Putusan Sela ICJ Tidak Mempan Hentikan Kebiadaban Israel dan AS di Gaza

"Satu hal yang jelas, Qatar tidak akan terlibat sedikit pun atas yang terjadi di Gaza sehari setelah perang," tambahnya. Qatar dan Mesir telah bertindak sebagai mediator dalam konflik ini sejak meletus setelah serangan Hamas. 

Pada November, mereka membantu menengahi gencatan senjata selama seminggu yang menghasilkan pembebasan 105 sandera, termasuk di antara mereka ialah warga Israel yang ditukar dengan tahanan Palestina.

Pernyataan Smotrich muncul ketika utusan Presiden AS Joe Biden untuk Timur Tengah, Brett McGurk, berada di wilayah tersebut untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan menengahi kesepakatan baru dalam membebaskan tawanan yang tersisa dengan imbalan jeda pertempuran.

Baca juga: Warga Israel Hadang Pengiriman Bantuan ke Gaza

Seorang sumber Palestina yang mengetahui tentang pembicaraan tersebut mengatakan bahwa delegasi Hamas telah melakukan perjalanan ke Kairo pada Selasa untuk bertemu dengan kepala intelijen Mesir dan mendiskusikan proposal gencatan senjata yang baru. Pada Rabu, Qatar mengatakan bahwa mereka terkejut dengan pernyataan yang dikaitkan dengan Netanyahu.

"Pernyataan-pernyataan ini, jika divalidasi, tidak bertanggung jawab dan merusak upaya-upaya menyelamatkan nyawa orang yang tidak bersalah, tetapi tidak mengejutkan," kata juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al Ansari, di X.

Serangan Hamas mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data dari Israel. Para militan, yang menargetkan komunitas-komunitas di Israel selatan, juga menculik sekitar 250 sandera selama serangan tersebut. Sekitar 132 di antara sandera itu masih ditawan di Gaza, termasuk 28 mayat sandera yang diyakini telah dibunuh, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka yang diberikan oleh para pejabat Israel. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya