Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
HAMAS menunjukkan mayat dua sandera yang tewas akibat serangan Israel. Keduanya sempat meminta negaranya untuk menghentikan invasi yang sudah berlangsung sejak 7 Oktober.
Sebuah video baru yang dirilis Hamas menunjukkan jenazah itu bernama Yossi Sharabi, 53, dan Itai Svirsky, 38, yang muncul dalam video awal pada Minggu (14/1). Video tersebut juga menunjukkan sandera Israel ketiga, mahasiswa Noa Argamani, 26, tampak sedang membaca naskah di depan tembok putih kosong.
Kedua jasad itu diyakini bernama Yossi dan Itai. Hamas mengatakan keduanya terbunuh oleh serangan Israel. Seperti biasa, Israel enggan disalahkan.
Baca juga: Sandera Hamas Desak Israel Hentikan Invasi di Gaza
"Itai tidak ditembak pasukan kami. Itu adalah kebohongan Hamas. Bangunan tempat mereka ditahan bukanlah sasaran dan tidak diserang oleh pasukan kami," kata Juru Bicara Militer Negeri Zionis Laksamana Muda Daniel Hagari.
Sekitar setengah dari sandera tersebut dibebaskan dalam gencatan senjata yang berlangsung singkat pada bulan November, namun Israel mengatakan 132 sandera masih berada di Gaza dan 25 orang tewas.
Baca juga: 101 Hari Agresi Israel di Gaza, Joe Biden Frustasi
Ketiga warga Israel tersebut ditampilkan dalam video Hamas dan tersebut mendesak pemerintah Israel untuk menghentikan serangan udara, darat dan membebaskan mereka. Para pejabat Israel secara umum menolak menanggapi pesan publik Hamas mengenai para sandera.
Israel juga telah menyatakan dengan jelas mereka sadar akan risiko yang mungkin terjadi terhadap para sandera, akibat serangan mereka dan mengambil tindakan pencegahan.
Konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga bulan ini juga menyasar di Tepi Barat yang diduduki Israel. Warga Palestina melakukan penyerbuan secara terkoordinasi di kota Raanana, Israel tengah.
Aksi membela diri itu menewaskan seorang perempuan dan melukai 12 orang lainnya. Prancis mengatakan dua warga negaranya termasuk di antara korban luka. Kepala Unit Politik Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan insiden tersebut terkait dengan kejahatan Israel dan merupakan bukti lebih lanjut bahwa konflik semakin meluas.
Kekerasan juga berkobar di Tepi Barat, yang dikelola oleh Otoritas Palestina yang diakui secara internasional. Kementerian kesehatan mengatakan 351 orang tewas oleh Israel. (CNA/Z-3)
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dimulainya pembicaraan dengan kelompok Hamas guna membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
PASUKAN Pertahanan Israel (IDF) mulai bergerak ke arah Gaza City setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana operasi militer untuk merebut wilayah tersebut.
INVESTIGASI gabungan yang dilakukan media +972 Magazine dan Local Call mengungkapkan keberadaan unit khusus di tubuh militer Israel, Sel Legitimasi. Apa fungsinya?
MILITER Israel (IDF) telah membunuh hampir 270 jurnalis di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023, menurut data dari Al Jazeera.
Israel mengumumkan tindakan awal dari rencana serangan darat besar-besaran untuk merebut kendali Kota Gaza.
PEMERINTAH Israel menegaskan kembali bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, harus mencakup pembebasan seluruh sandera.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
Portman membagikan konten yang menampilkan para demonstran di Tel Aviv yang menuntut diakhirinya perang di Gaza dan pengembalian tawanan Israel yang ditahan di Gaza.
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
Israel mengatakan menemukan jenazah sandera asal Thailand Nattapong Pinta, yang diculik pada serangan 7 Oktober.
Hamas mengumumkan kehilangan kontak dengan kelompok yang menahan Edan Alexander, tentara Israel-Amerika yang ditangkap saat serangan 7 Oktober 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved