Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
SERANGAN udara Israel merenggut 300 nyawa penduduk Palestina saat dunia merayakan pergantian tahun, Minggu (31/12). Negeri yang kebal hukum ini melancarkan serangan terhadap 180 fasilitas PBB di Gaza dengan rudal dan peluru.
"Sedikitnya 300 orang tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan 180 fasilitas PBB di Jalur Gaza, termasuk beberapa serangan langsung," kata pernyataan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Minggu (31/12).
Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan 1,4 juta orang di Gaza berlindung di fasilitas UNRWA dan banyak lagi di sekitarnya, tidur di luar. "Saat dunia dipenuhi dengan perayaan Tahun Baru, jalan-jalan di Jalur Gaza selatan dipenuhi dengan pengungsian," tambahnya.
Baca juga: Menteri Israel Serukan Kembalinya Pemukim ke Gaza
Akhir 2023 membawa kehancuran dan tragedi mendalam bagi para pengungsi Palestina yang menghadapi perang, kekerasan ekstrim, pengungsian dan kemiskinan. Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 21.822 warga Palestina telah terbunuh dan 56.451 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Baca juga: Warga Israel Desak Netanyahu Dipenjara
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di daerah kantong tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (Anadolu/Z-3)
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Sebanyak tiga relawan berpengalaman yakni Ir. Edi Wahyudi sebagai ketua tim dan dua anggota Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq telah berangkat ke Kairo.
Inggris siap mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Sidang Umum PBB September mendatang, jika Israel tidak setuju gencatan senjata di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved