Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SERANGAN Israel menewaskan seorang jurnalis Al Jazeera dan melukai rekannya di Jalur Gaza pada hari Jumat, jaringan Qatar melaporkan.
Al Jazeera awalnya melaporkan juru kamera Samer Abu Daqqa dan kepala biro Gaza Wael Al-Dahdouh terluka di sebuah sekolah di Khan Younis, di mana mereka terkena "pecahan peluru dari serangan rudal Israel".
Dalam pernyataan berikutnya yang mengecam militer Israel, Al Jazeera mengaitkan cedera tersebut dengan serangan pesawat tak berawak. “Setelah Samer terluka, dia dibiarkan mati kehabisan darah selama lebih dari 5 jam, karena pasukan Israel mencegah ambulans dan petugas penyelamat untuk menghubunginya, sehingga tidak memberikan perawatan darurat yang sangat dibutuhkan,” katanya.
Baca juga: Israel Jatuhkan Selebaran di Libanon agar Warga tidak Bantu Hizbullah
Al-Dahdouh terluka di lengan dan dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, menurut seorang jurnalis AFP.
Dalam berita terkini, Al Jazeera mengatakan Al-Dahdouh dapat meninggalkan area serangan untuk mencari bantuan, “tetapi saat dia mencapai ambulans, petugas medis mengatakan mereka tidak dapat kembali ke lokasi serangan karena itu adalah terlalu berbahaya."
Baca juga: Turki Kecam Serangan Israel dan Penodaan Masjid di Jenin
Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP.
Editor pelaksana Al Jazeera Mohamed Moawad memberikan penghormatan kepada Abu Daqqa di X, sebelumnya Twitter, dengan mengatakan: "Komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap kebenaran dan penyampaian cerita telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di tim kami.
“Samer, yang lensanya menangkap realitas kehidupan yang mentah dan tanpa filter di Gaza, bukan hanya seorang profesional yang terampil namun juga memiliki jiwa welas asih yang memahami kekuatan visual storytelling.
“Dalam upaya mencari kebenaran, juru kamera kami menghadapi risiko besar untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada pemirsa tentang pengalaman manusia di Gaza,” kata Moawad.
Asosiasi Pers Asing meminta tentara Israel untuk menyelidikinya. “Kami menganggap ini pukulan telak terhadap kebebasan pers yang sudah terbatas di Gaza,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Menurut kelompok militan Hamas, serangan pertama menargetkan sebuah sekolah milik badan PBB untuk pengungsi Palestina di Khan Yunis, yang diliput para jurnalis. "Serangan kedua kemudian terjadi yang sengaja menargetkan para jurnalis”, kata Hamas.
"Itu adalah upaya untuk mengintimidasi jurnalis agar mereka tidak mendokumentasikan pembantaian (Israel) yang dilakukan di Jalur Gaza”, kata Hamas.
Al Jazeera mengatakan mereka menganggap Israel bertanggung jawab atas serangan sistematis dan pembunuhan jurnalis Al Jazeera dan keluarga mereka.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada konferensi pers belum memiliki indikasi Israel sengaja mengejar jurnalis yang mencoba meliput perang ini.
Pada akhir Oktober, rekaman emosional menunjukkan Al-Dahdouh mengetahui di depan kamera istri dan dua anaknya tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza.
Lebih dari 60 jurnalis dan staf media tewas sejak dimulainya perang antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober, menurut Komite Perlindungan Jurnalis.
Perang dimulai setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel dari Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan sekitar 250 sandera yang diculik oleh militan ke Gaza, Israel melancarkan serangan besar-besaran yang menyebabkan sebagian besar wilayah yang terkepung menjadi reruntuhan.
Pemerintah Hamas mengatakan perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. (AFP/Z-3)
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk pembunuhan jurnalis Al Jazeera di Gaza akibat serangan udara Israel.
AL Jazeera Media Network mengutuk keras pembunuhan yang menargetkan korespondennya, Anas Al Sharif dan tiga rekannya oleh Israel di Gaza.
Korban ditemukan masih mengenakan baju biru dan celana jeans ditemukan di dalam sumur. Korban diduga dibunuh.
Komnas HAM menemukan fakta adanya dugaan kekerasan seksual yang dialami korban dalam rentang waktu Desember 2024 sampai Januari 2025.
Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan kasus pembunuhan seorang jurnalis perempuan bernama Juwita di Banjarbaru sedang dalam proses investigasi.
Tersangka pembakaran rumah Rico Sempurna Pasaribu, BS, pada 1982, pernah dihukum penjara selama 4 tahun 4 bulan dalam kasus pembunuhan Rusdi Ginting.
Benjamin Netanyahu mengakui merasa sangat terhubung dengan visi Israel Raya mencakup wilayah Palestina yang diduduki serta sebagian Mesir, Yordania, Suriah, Libanon, dan Arab Saudi.
hampir 270 jurnalis sejak melancarkan serangan ke Jalur Gaza pada Oktober 2023, serangan di Gaza menewaskan lima kru liputan Al Jazeera.
AL Jazeera Media Network mengutuk keras pembunuhan yang menargetkan korespondennya, Anas Al Sharif dan tiga rekannya oleh Israel di Gaza.
Israel menyerang tenda jurnalis Al Jazeera. Lima orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk jurnalis terkemuka Anas Al-Sharif yang berusia 28 tahun.
Al Jazeera mengumumkan dua wartawannya dan tiga kameramen mereka tewas dalam serangan Israel di Gaza, Minggu (10/8).
Otoritas Palestina telah menghentikan siaran Al Jazeera di beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki, dengan alasan adanya hasutan dan keberpihakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved